SEJARAH SINGKAT PSHT
Saya salah satu orang dari sekian banyak
orang yang mengagumi ajaran dan filosofi ajaran setia hati yang digagas oleh
salah seorang yang tersohor didunia silat nusantara, saya pikir beliau
sangatlah cerdas dan mempunyai semangat juang yang tinggi dalam mencari ilmu
terlebih dibidang pencak silat.
Silat setia hati
yang menjadi salah satu cikal bakal organisasi pencak silat yang bernama
Persaudaraan setia hati terate disingkat (PSHT).
Beliau yang bernama eyang suro nama
kecilnya dipanggil masdan 1869 ki ngabehi soerodiwirjo (nama kecilnya masdan)
lahir pada hari sabtu pahing. Beliau merupakan keturunan dari bupati
gresik-surabaya. ayahnya bernama ki ngabehi soeromiharjo, sejarah panjang bahwa
beliau sang pengembara yang menyusuri beberapa wilayah untuk berguru dan
mendalami ilmu pencak silat berbagai aliran silat khas nusantara.
Pada usia 14 tahun atau th 1890 beliau
lulus SD kemudian diambil putra oleh pamanya (wedono di wonokromo) dan tahun
1891 yaitu tepat berusia 15 tahun ikut seorang kontrolir belanda di pekerjakan
sebagai juru tulis tetapi harus magang dahulu.
Pada usia yang relatif masih muda ki
ageng soerodiwirdyo mengaji di pondok pesantren tebu ireng jombang, dan disini
lah beliau belajar pencak silat pada tahun 1892 pindah ke bandung tepatnya di
parahyangan di daerah ini beliau berksempatan menambah kepandaian ilmu pencak
silat.
Ki ageng soerodiwirdyo adalah seorang
yang berbakat, berkemauan keras dan dapat berfikir cepat serta dapat menghimpun
bermacam-macam gerak langkah permainan, adapun pencak silat yang di ikuti antar
lain:
1.
Cimande
2.
Cikalong
3.
Cibaduyut
4.
Ciampea
5.
Sumedangan
Tahun 1893 beliau pindah ke jakarta, di
kota betawi ini hanya satu tahun tetapi dapat mempergunakan waktunya untuk
menambah pengetahuan dalam belajar pencak silat yaitu:
1.
Betawian
2.
Kwitangan
3.
Monyetan
4.
Toya
Pada tahun 1894 ki ageng soerodiwirdjo
pindah ke bengkulu karena pada saat itu orang yang di ikutinya orang belanda
pindah kesana.di bengkulu permainanya sama dengan di jawa barat, enam bulan
kemudian pindah ke padang. Di kedua daerah ini ki ageng soerodiwirdjo juga
memperdalam dan menambah pengetahuannya tentang dunia pencak silat. Permainan
yang diperolehnya antara lain : minangkabau
1.
Permainan padang
Pariaman
2.
Permainan padang
Sidempoan
3.
Permainan padang
Panjang
4.
Permainan padang
Pesur / padang baru
5.
Permainan padang
sikante
6.
Permainan padang
alai
7.
Permainan padang
partaikan
Permainan yang di dapat dari bukit tinggi yakni :
1.
Permainan Orang
lawah
2.
Permainan
lintang
3.
Permainan solok
4.
Permainan
singkarak
5.
Permainan sipei
6.
Permainan paya
punggung
7.
Permainan katak
gadang
8.
Permainan air
bangis
9.
Permainan
tariakan
Dari daerah tersebut salah satu gurunya
adalah datuk rajo batuah. Beliau disamping mengajarkan ilmu kerohanian. Dimana
ilmu kerohanian ini diberikan kepada murid-murid beliau di tingkat II.
Pada tahun 1898 beliau melanjutkan
perantuanya ke banda aceh, di tempat ini ki ageng soerodiwirdjo berguru kepada
beberapa guru pencak silat, diantarnya:
1.
Tengku Achamd
mulia Ibrahim
2.
Gusti kenongo
mangga tengah
3.
Cik bedoyo
Dari sini diperoleh pelajaran – pelajaran, yakni:
1.
Permainan aceh
pantai
2.
Permainan
kucingan
3.
Permainan bengai
lancam
4.
Permainan
simpangan
5.
Permainan
turutung
Pada tahun 1902 ki ageng soerodiwirdjo
kembali ke surabaya dan bekerja sebagai anggota polisi dengan pangkat mayor
polisi. Tahun 1903 di daerah tambak gringsing untuk pertama kali ki ageng soerodiwirdjo
mendirikan perkumpulan mula-mula di beri nama Sedulur tunggal kecer dan permainan
pencak silatnya bernama joyo gendhilo .
Pada tahun 1917 nama tersebut berubah,
dan berdirilah pencak silat persaudaraan setia hati (SH). yang berpusat di
madiun tujuan perkumpulan tersebut diantaranya, agar para anggota (warga) nya
mempunyai rasa persaudaraan dan kepribadian nasional yang kuat karena pada saat
itu Indonesia sedang di jajah oleh bangsa belanda. ki ageng soerodiwirdjo wafat
pada hari jum`at legi tanggal 10 nopember 1944 dan di makamkan di makam winongo
madiun dalam usia enam puluh delapan tahun (68).
Perlu diketahui bahwa semasa hidup
pencetak perguruan setia hati yakni eyang suro mempunyai berbagai murid, yang
salah satu murid kinasihnya yakni kihajar hardjo oetomo yang menjadi cikal
bakal PSC yang berubah menjadi PSHT, dengan alasan untuk mengelabuhi pada
tekanan belanda yang mana pencak silat ini dahulunya digunakan sebagai alat
untuk melawan belanda demi membela kaum yang mustadzafin/lemah.
Dalam kurun tahun memasuki tahun 1922,
jiwa pemberontakan ki hadjar membara lagi dan beliau bergabung dengan sarikat islam
(SI), untuk bersama-sama mengusir negara penjajah, malah beliau sendiri sempat
ditunjuk sebagai pengurus. Sedangkan di waktu senggang, ia tetap mendarmakan
ilmunya dan berhasil mendirikan perguruan silat yang diberi nama SH pencak sport
club. Tepatnya di desa pilangbangau – kodya madiun jawa timur, kendati tidak
berjalan lama karena tercium belanda dan dibubarkan.
Namun demikian semangat ki hadjar
bukannya nglokro (melemah), tapi malah semakin berkobar-kobar. kebenciannya kepada
negara penjajah kian hari kian bertambah.
Tipu muslihatpun dijalankan. Untuk
mengelabuhi belanda, setia hati pencak sport club yang dibubarkan Belanda,
diam-diam dirintis kembali dengan siasat menghilangkan kata Pencak hingga
tinggal, setia hati sport club. Akan tetapi nasib baik berpihak kepada ki hadjar.
Siasat ki hadjar hardjo oetomo yang
dijalankan berhasil, terbukti belanda membiarkan kegiatannya itu berjalan
sampai beliau berhasil melahirkan murid pertamanya yakni, idris dari dandang
jati loceret nganjuk, lalu mujini, jayapana dan masih banyak lagi yang tersebar
sampai kertosono, jombang, ngantang, lamongan, solo dan yogyakarta.
Seiring berjalannya waktu bertambah hari,
bulan dan tahun, murid-murid kihadjar pun kian bertambah. Kesempatan ini
digunakan oleh ki hadjar guna memperkokoh perlawanannya dalam menentang
penjajah belanda. menyeyangkan pada tahun 1925 belanda mencium jejaknya dan ki
hadjar hardjo oetomo ditangkap lalu dimasukkan dalam penjara madiun.
Anehnya beliau bertambah semakin menggelegak.
Dengan diam-diam beliau berusaha membujuk rekan senasib yang ditahan di penjara
untuk mengadakan pemberontakan lagi. sayangnya sebelum berhasil, lagi-lagi
Belanda mencium gelagatnya.
Ki hadjar pun dipindah ke penjara cipinang
dan seterusnya dipindah di penjara padang panjang sumatera. ki hadjar baru bisa
menghirup udara kebebasan setelah lima tahun mendekam di penjara dan kembali
lagi ke kampung halamannya, yakni pilangbangau, Madiun.
Selang beberapa bulan, setelah beliau
menghirup udara kebebasan dan kembali ke kampung halaman, kegiatan yang sempat
macet, mulai digalakan lagi. Dengan tertatih beliau terus memacu semangat dan
mengembangkan sayapnya.
memasuki tahun 1942 bertepatan dengan
datangnya jepang ke indonesia SH pemuda sport club diganti nama menjadi SH
Terate. Konon nama ini diambil setelah ki hadjar mempertimbangkan inisiatif
dari salah seorang muridnya soeratno soerengpati. Beliau merupakan salah
seorang tokoh indonesia muda.
Selang enam tahun kemudian yaitu tahun
1948 PSHT mulai berkembang merambah ke berbagai penjuru ajaran SH Terate pun
mulai dikenal oleh masyarakat luas dan jaman kesengsaraanpun sudah berganti
ketika proklamasi kemerdekaan yang
dikumandangkan oleh soekarno dan hatta dalam tempo singkat telah membawa
perubahan besar dalam segala aspek kehidupan.
kebebasan untuk bertindak dan
berpendapat atas prakarsa soetomo mangku negoro, darsono, serta saudara
seperguruan lainnya diadakan konferensi di pilangbangau (di rumah alm ki hadjar
hardjo oetomo). Dari konferensi itu lahirlah ide-ide yang cukup bagus, yakni,
setia hati terate yang semenjak berdirinya berstatus perguruan dirubah menjadi
organisasi Persaudaraan setia hati terate. hingga soetomo mangkudjajo diangkat
menjadi ketuanya dan darsono menjadi wakil ketua.
Tahun 1950, karena soetomo mangkudjojo
pindah ke surabaya, maka ketuanya diambil alih oleh irsad. Pada tahun ini pula
ki hadjar hardjo Oetomo adalah seorang tokoh pendiri ,persaudaraan setia hati
terate, mendapatkan pengakuan dari
pemerintah pusat dan ditetapkan sebagai pahlawan perintis kemerdekaan dengan
perjuangan dan jasa beliau meakukan perlawanan pada kekuasaan belanda.
Semasa kepemimpinan pak irsad itulah ada
beberapa kurikulum ajaran yang dirubah dan disempurnanakan sehingga diharapkan
organisasi ini dapat berkembang sesuai dengan tujuan didirikannya setia hati,
misalkan senaman jurus disempurnakan hingga sampai sekarang inilah diberlakukan
meski ada beberapa perubahan yang tidak mengurangi esensi dari kurikulum.
Setelah itu munculah beberapa tokoh yang
membeesarkan sayap organisasi hingga melambung kenusantara hingga akhir era ini
sampai pada mancanegara misalkan tahuun 1960 munculah tokoh yang bernama raden
mas. Imam kossoepangat yang menjabat sebagai ketua umum tahun 1977an,
sepeninggalnya diteruskan oleh kangmas tarmadji (Alm).
Didalam tubuh organisasi setia hati
terate yang menjadi salah satu tokoh legendaris yang sampai sekarang ini adalah
RM imam kossoepangat yang terkenal dengan julukan : “pendhita wesi kuning”. Sesosok
mercusuar sebagai penerang baik secara ajaran setia hati terate dan lihai dalam
berorganisasi/nilai leadership, beliau dikenal seorang yang berdedikasi tinggi,
dalam biografinya tidak ada kata menyerah dalam menghadapi tantangan.
Mas imam pola hidupnya sederhana
meskipun ia sendiri dilahirkan dari keluarga yang bermartabat, penerus trah
kusumah rembesing madu amaratapa wijiling handanawarih. Berprinsip “sepiro gedhening
sengsoro yen tinompo amung dadi cobo” dan kiat itu dihayatinya dijabarkan dalam
lakunya sampai akhir hayatnya.
Beliau juga teguh dalam pendiriannya
yakni mengabdi pada sesama hingga diberi julukan memberi julukan “pendhita wesi
kuning” konon julukan ini mengacu pada warna wesi kuning sebagai senjata
kedewataan yang melambangkan ketegaran, kesaktian, kewibawaan sekaligus
keluhuran. Ketika beliau ditanya siapakah orang yang paling dicintainya di
dunia ini ?. ia akan menjawab dengan tegas Ibu. Dan ketika ia di tanya
organisasi apakah yang paling ia cintai selama di dunia ini ? Beliau menjawab
adalah persaudaran setia hati terate.
Selain itu berkembangnya organisasi persaudaran
setia hati terate di era raden mas imam kossoepangat pada kurun waktu 1960
setelah disahkan sebagai warga tingkat I, beliau pernah ditantang oleh salah seorang
pendekar yang sangat tangguh tidak terkalahkan yang bernama syeh wulan, sebab
jika tidak ada yang berani melawan syeh wulan maka para pendekar setia hati
tidak boleh mengembangkan dan menggaungkan ilmu. hingga pada akhirnya yang
mengalahkannya adalah raden mas imam kossoepangat yang bertanding dalam
gelanggang, dalam peristiwa itulah persudaraan setia hati terate dapat
melambung jauh perkembangannya.
#Salam Persaudaraan
Selama matahari masih terbit dari timur,dan terbenam
di barat. Selama itu pula lah Persaudaraan
Setia Hati Terate tetap jaya selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar