![]() |
Add caption |
Apa itu centhongan ? Perlu kalian ketahui, Sebagai warga Desa Pekuwon khususnya Dusun Randu pagir tepatnya "pasinan" pentingnya menengok kejadian masa lampau, cerita yang mengandung sejarah untuk dikenang dan sebagai pembelajaran.
Bahwa dalam Desa kita yakni Pekuwon dahulu kala pernah mengalami jajahan orang belanda orang Desa menyebutnya "wong londo", telah mengambil kekayaan dibumi pertiwi dan terlepas lama atau tidaknya diwilayah desa pekuwon tepat pada "pasinan" pernah mengalami operasional orang belanda.
Kata jas merah kata / jare bapak bangsa kita jangan sekali melupakan sejarah demi belajar dari kesalahan yang berlalu untuk memperbaiki masa yang akan datang.
Tepat kemarin malam tanggal 25 Agustus 2018, saya sempat berbincang-bincang dengan teman desa yakni pemuda centhongan termasuk saudara sedarah dan tetangga saya sendiri, ternyata salah sesepuh pemuda Centhongan yang bernama mbah munajab mengceritakan sebagai saksi sejarah didesa kita, ketika keadaan darurat yang menyaksikan penjajah sedang beroprasi didesa kita.
Apa itu maksut penjajah (wong londo) memasuki Dusun Randu Pagir (pasinan) kami tidak tahu sifat orang belanda, yang jelas sejarah mencatat kurang lebih 350 th negara kita pernah dijajah.
Kedatangan penjajah belanda memberikan rasa kekawatiran, ketakutan pada masyarakat setempat hingga masyarakat takut dan beberapa anggota masyarakat bersembunyi pada suatu tempat.
Orang belanda seringkali menindas masyarat pribumi seperti halnya dikutip penjelasan Buku Max Havelaar adalah sebuah novel karya Multatuli ( Nama pena yang digunakan penulis Belanda Eduard Douwes Dekker). pengarang oleh salah seorang keturunan belanda sebagai peneliti, di Indonesia sering mengalami penindasan dan kekerasan.
Saat kekuasaan belanda dibumi nusantara diberdayakan, masyarakat pribumi hanyalah rakyat jelata tidak punya daya kekuasaan melawan pada penjajah, maka beberapa orang dari masyarakat kita lari dan bersembunyi ketika datang.
Anehnya para warga dengan rasa kekawatirannya bersembunyi dipersembunyiannya yang khas tak diketahui oleh sengkuni penjajah yakni "centhongan" tepat pada Dusun Randu Pagir, Desa Pekuwon itu merupakan tempat khas persembunyiannya warga pasinan, untuk para perempuan supaya tidak diketahui keberadaan warga pada penjajah (ujar mbah munajab).
Aneh bin ajaib tempat ini, para warga khusus kaum perempuan ketika bersembunyi sangat aman karena tempat ini kalau dilihat dari berbagai sudut tidak kelihatan apapun dan jika dilihat hanya ada segumpal tanah datar saja.
Lalu bagaimana dengan nasib warga para laki-laki?
Ternyata ada juga tempat persembunyian yang khas pula tidak kalah aman, bahwa para laki-laki , ketika penjajah datang bersembunyi didekat pegunungan yang bernama "Tegal Socho" ironisnya sampai sekarang wilayah tsb dipercayai masyarakat sekitar sebagai salah satu tempat angker yang dihuni banyak mahluk halus termasuk genderuwo,..hehe, Karena tidak jarang masyarakat sekitar yang sering mengalami kejadian aneh ketika melewati tanah tsb. (masyakat magis)
Aneh bin nyata, survey membuktikan bahwa cerita masa silam yang dilingkungan kita sangat tidak banyak orang yang mengetahui terkait realitas yang ada disekitar Dusun Randu Pagir, Desa Pekuwon, maka sedikit cerita saksi sejarah masa lampau oleh beberapa sesepuh Centhongan Mbah Munajab, Bpk. Maskus, Bpk. Kaprawi menuturkan hal yang sama.
Pelajaran bagi kami para pemuda Centhongan Pekuwon dapat mengambil pelajaran masa lampau, dan pentingnya mengetahui kejadian silam dapat dijadikan pelajaran pada masa akan datang, sehingga pemuda sekarang dapat termotivasi untuk belajar sejarah penting masa silam.
Begitulah sedikit cuplikan sejarah silam centhongan pekuwon, Rengel, tuban.
Tanggal 27, Agustus 2018
Pemuda Centhongan
Joss pekuwon luur
BalasHapus