KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamiin segala
puji bagi allah, saya haturkan rasa syukur atas segalarahmat taufik dan
hidayahnya sehingga saya bisa mengerjakan makalah mengenai pengamatan cinta
tanah air dengan baik dari awal menuju
kesempurnaan sesuai apa yang menjadi tujuannya makalah ini, dalam proses
pembuatan makalah ini taklupa saya curahka rasa terimakasih kepada dosen ibu
silvia nurlaila yang telah membimbing berjalannya makalah ini dalam rangka menyelesaikan
tugas UAS, karena dengan berkat beliaulah yang membimbing mengarahkan tujuan
berjalan makalah ini, bukan hanya sekedar itu saja saya juga ucapkan rasa
terimaksihku kepada orang tua saya karena dengan doa dan pesan beliau sehingga
saya bisa seperti sedia kala ini, dan yang terahirnya saya ucapkan terimakasih
kepada teman temanku yang sudah menjadi motivasi dalam pembuatan makalah ini semoga
jasa jasa beliau menjadikan kemanfaatan bagi kita semua.
sebenarnya
segala sesuatu dalam menggapai suatu tujuan yang kita dambakan bukan hanya
mutlak pada usaha kita namun banyak sekali orang yang disekitar kita
mengantarkan kita menuju pintu gerbang cita-cita yang kita inginkan bisa
menyelesaikan tugas ujian akhir semester (UAS), namun itu semua tidak lepas
yang namanya proses dalam penggapainnya, maka dalam pembuatan makalah ini juga menjadi pendukung juga banyak pula
dari ibu silvia selaku dosen pembiming teman sekitar dan juga pihak museum ikut
serta dalam pembuatan makalah sehingga makalh ini bisa terselesaikan
dan
yang terakhir kalinya saya sendiri memohon maaf atas segala kekurangan atas
pembuatan makalah ini karena saya sendiri juga merasa banyak sekali kekurangan
dan kelemahan maka dari itu kepada pembaca untuk ketersediaannya memberikan masukan
atas pembuatan makalah yang dapat meberikan dorongan untuk kedepannya. Terima
kasih
Jakarta
juni 2015
penyusun
Muhammad Irwansyah
1)
Dengan Kendaraan motor
dua/umum
2.situasi
1.Pengunjung
2.Pelayanan
3.Perawatan
Gedung
4.Lingkungan
Sekitar
3.Sejarah Berdirinya Museum
1.
Analisis cinta Tanah
Air Dari Pengunjug
2.
Analisis cinta Tanah
Air Dari Pengelola
3.
3.Analisis
cinta Tanah Air Dari Gedung
Globalisasi
adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam
masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu,
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan, Globalisasi
menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab,
dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh
tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima
atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima
atau dikenal masyarakat seluruh dunia, Wacana globalisasi sebagai sebuah proses
ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
ia mampu mengubah dunia secara mendasar, Globalisasi sering diperbincangkan
oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan, Dalam
kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengertian akan hilangnya satu
situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia
dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu
negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi
juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lai, Konsep
akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia
secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin
meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Namun
dibalik ketrbukaan akanadanya
blobalisasi tersebut juga berdampak positif dan negative biasanya tidak
bisa mengatur iptek tersebut ataupun ketinggalan akan terseret arus ditengah
tengah masyarakat, kalau dikaitkan dengan cinta tanah air juga bisa mengikisnya
ras kecintaan kepada bangsa dan berbegara
dengan kehidupan bergelimpangan , serba enak teknologi semakin maju,
Sebagian
lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia
dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi
seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan
koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke
berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.
Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi
adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan
dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat
di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992). Proses perkembangan
globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan
komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan
bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya Indonesia ini dan lain-lain. Contoh
sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi
manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepatnamun
semoga budaya yang masuk diindonesia menjadikan progress pada bangsa ini,
dengan mengabadikan dan melestarikan apa yang ada diindonesia salah satunya
dengan merawat bersyukur serta implementasiaanya dianologikan seperti peninggalan
museum yang harus kita syukuri dan kita jaga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Adanya
globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah,
salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang
merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya
akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa
1.dengan cara apakah implementasiannya supaya warisan sejarah bisa terkenang
dan terhaga keasliaanya seiring perrkembangan zaman
2.dengan apa sajakah nebjaga terkait adanya museum tersebut sehingga dapat
terlestarikan
3.Maksud
dan tujuan
museum
memang bentuk fisik kuranglah besar dibandingkan dengan yang lainnya didalamnya
banyak gambaran manusia, bentuk rumah sangat mencermin sebagai sesososk pejuang
sejarah, namun ketika saya amati banyak
kekurangan serta rasa syukur, yang seharusnya dilestarikan dan diabadikan
sebagai semestinya namun didalamnya
kurangnya penjagaan kurang memahami bagaimana, sipenjaga mengetahui
sejarah pentingnya timor timur itu, sehingga dijadikan sebagai bagian dari
gambaran berbagai mac\cam kultur budaya khas Indonesia.
Tujuan:
a).
untuk Mengtahui apakah Rasa syukur yang sesungguhnya diwujudkan penuh dalam museum itu dalam aplikasinya
b).
Untuk Mengetahui bagaimana sajakah penjagaan dimuseum timor timur ini sesuai sesuai harapan atauakah tidak
c).
Untuk Mengethui bagaimana kewaspadaan itu terhadap museum yang dapat menghilangkan ciri khas museum dan akan dating
bahayanya pada museum tersebut
4.
Manfaat
a).
secara praktis mepraktekannya mengenai cinta tanah air dan memberikan masukan untuk kedepannya
pada museum itu
b).untuk
memberikan motivasi demi meningkatkan rasa cinta tanah air
c).secara
teoritis untuk mencoba mereferensi kajian
ilmiah terkait mata kulyah ppkn
lebih tepatnya pada ranah cinta tanah air
5. Ruang Lingkup
pengunjungan
terhadap museum ini dengan penelitian dilkukan pada hari kamis 11 juni 2015,
dengan menggunakan kendaraan beroda dua hingga sesampai kelokasi taman mini
lebih spesikfiknya kemuseum timor timur pada jam 2:15 WIB
Teori CinTa
Tanah Air :
1.
Sebenarnya dalam kehidupan sekarang ini dengan keadaan yang serba enak hidup bergelimpangan dengan teknologi membuat
orang manja akan rasa kecintaan kita
kepada bangsa ini banyak sekali media ini yang tak dapat kita manfaatkan
dalam bentuk positif namun itu semua menambah terkikisnya rasa nasionalis kita kepada negerri ini, yang
takbisa kita hindarkan semua ini denngan sejarah tonggak kemerdekaan bangsa ini, namun
yang kita perlukan menanamkan rasa kecintaan kita ini pada negeri tercinta
2.yang perlu kita pegang erat adalah bagiman kita
mempertahankan warisan dari bangsa
Indonesia ini serta mengembangkannya
demi kehidupan sekarang hingga kehidupan yang akan dating kepada anak
cucu kita kelak
3.
Sudah mejnadi kewajiban kita warga
negara indonesia untuk merasa bersyukur
menjaga dan menjaga akan kewaspadaan terhadapa apa yang dapat membahakan
kepada negeri tercinta dengan
mengabadikannya
TINJAUAN MENGENAI
MUSEUM TIMOR TIMUR
1. Lokasi :
a)
Alamat
Taman
Mini Indonesia Indah
Jl.
Raya Taman Mini, Jakarta Timur
Telp
021- 8409362
GPS:
-6.3032476, 106.9013763
Lokasi
Museum Timor Timur berada di dalam kawasan Taman Mini Indonesia
I Indah berhadapan dengan Museum
Perangko Indonesia dan Museum Fauna
I I Indonesia (Komodo) dan Taman Reptilia, serta di sebelah Timur Anjungan rovinsi Nusa Tenggara.
b) Pencapaian Lokasi :
1).
Dengan kendaraan pribadi
jalan
menuju pasar rambutan lalu lurus menuju
lokasi Tmii Lokasi Museum
Timor Timur berada di dalam kawasan Taman Min Indonesia I Indah berhadapan dengan Museum Perangko
Indonesia dan Museum Fauna I I I indonesia (Komodo) dan
Taman Reptilia, serta di sebelah
Timur Anjungan rovinsi Nusa Tenggara
2)Dengan kendaraan umum
kopaja
-dari terminal blok M naik kopaja no57
menujuu arah kampong rambutan turun distasiun pasar minggu
-dari pasar minggu naik kwk s15A ragunan ke tmii turun di pintu 2
-Warna merah
berada dikanan dan kiri jalan menunjukkan tempat museum timor timur
sebelah kirinya museum perangko (utara)
-sebelah museum Indonesia(timur)
-dibelakanggnya museum iptek(barat)
1)
Situasi
1)
Pengunujung
Setelah saya
beberapa jam nyampai ke taman mini saya
langsung menuju museun timor tinur say a langsung masuk mmbeli tiket namun kutengok kesan
kemari hanya ada beberapa sajalah yang
mengunjungi akupun langsung mengamati kepada bentuk dan tempat yang
lainnya namun kurang begitu ada pengunjung,
itupun saya kesana kemari pengunjung hanya
seorang anak muda yang kelihatan
hanya beberapa selang waktu kurang
lama sudah kembali
2) pelayanan petugas
saat
saya masuk dengan membeli tiketnya kepada si penjaga lalu saya bertanya
Tanya kepada si penjaganya saya ingin mengetahui bagaimana itu sejarah ataupun kejadian dari museum ttimor imur ini
yang sesungguhnya, namun beliau dengan
mudah mengatakan tidak mngerti apapun
mengenai museum tersebit, saya pribadi merasa kepada penjaga tidak meras bersykur kepada museum tersebut
3)
Perawatan Gedunng
seketika
itu saya langsung masuk dan ingin
mengetahui langsung didalamnaya bentuknya seprti apa, saya , masuk mengamati
tempat barang antik banyak patung
manusia yang menggambarrkan kehidupan
orang laos, dengan memakai pakaian yang sesungguhnya ketika zaman
itu berada, saya amati tempat tempat dinding terdapat beberapa kotoran
sampah debu kurang begitu terawat, dan kelihatan beberapa coretan dinding
kelihatan bekas pengunjung kurang begitu peka terghadap lingkungan yang ada.
4).
Lingkungan sekitar
dengan bberapa mengamati emnegok ksana kesini kepada lingkungan
sekitar tetapi ada juga baik pada
lingkungan tersebut sedang dalam perbaikan kepada pegawai, sedang membangunjaln
tempat masuk, serta dipinggir museum ada beerapa tempat pepohonan kecil sedang
dalam masa perbaikan temapatnya juga
bersih namun say lihat dari sekitarnya, ironisnya didalamnya masihlah kurang
terawatt akan kebersihan kepeawatannya.
3) Sejarah Berdirinya
Museum Timor Timur
Museum Timor Timur terletak di sebelah utara
Istana Anak-Anak Indonesia, menghadap ke selatan arah Museum Prangko. Semula
Museum Timor Timur adalah Anjungan Daerah Timor-Timur yang dibangun tahun 1979
dan diresmikan 20 April 1980 oleh Presiden Soeharto. Setelah Provinsi Timor
Timur berpisah dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan membentuk negara
sendiri, anjungan ini menjadi suatu monumen dan menjadi tanggung jawab
pengelola TMII, Sebagai monumen, Anjungan Timor Timur kemudian berstatus museum
di bawah pengelolaan Istana Anak Anak Indonesia.
Museum seluas 4.988 m² menampilkan rumah penduduk Los
Palos, terdiri atas sebuah bangunan utama dan beberapa bangunan pendukung.
Bangunan utama disebut uma lautem atau dagada, berupa rumah panggung dengan
empat tiang tiga meter di atas permukaan tanah, berbentuk segi empat dengan
atap ramping menjulang, Atap berlapis ijuk, berdinding kayu, dan dilengkapi
banyak jendela yang berfungsi sebagai penerangan di siang hari. Aslinya, balok
utama menggunakan kayu besi, sedangkan tiang menggunakan kayu eucalyptus yang
diikat dengan tali dari rotan.
Di dalam uma lautem dipamerkan barang-barang khas
Timor Timur, berupa peralatan makan, busana adat, senjata tradisional, alat
musik tradisional, hasil kerajinan, serta perlengkapan lain seperti anyaman
dari daun tal, keramik atau manatutu, kain tenun khas Timor Timur (tais), serta
aneka keong dari Pulau Atauro, Juga dipajang foto-foto yang memperlihatkan
keindahan alam, antara lain pantai pasir putih dan sebuah monumen berupa patung
Kristus Raja dan foto-foto lain yang mengingatkan bahwa Timor Timur pernah
menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kedua bangunan ini mengapit bangunan
induk, berfungsi sebagai balai pertemuan adat, namun di Museum Timor Timur
digunakan sebagai tempat istirahat bagi pengunjung, Bangunan pendukung lain
berupa panggung yang digunakan untuk pergelaran seni yang dapat digunakan oleh
umum untuk acara-acara yang memerlukan pentas dan penonton duduk di lantai
dasar uma lautem, Museum Timor Timur, pada saat berstatus anjungan daerah,
pernah menerima kunjungan Perdana Menteri India Naelam Sanjiva Reddy dan Nyonya
pada tanggal 4 Desember 1981 persahabatan.
1. Analisis Cinta Tanah Air Dari Segi Pengunjung
Beberapakali
saya mengunjungi tempat tempat museum timor timur terdapat banyak cercaan tempat
dari bagian sisa pengunjung yang kurang begitu peka terhadap lingkungan sekitar
bagiaman mungkin seorang yang mengunjungi tempat tersebut terdapat bersykur
dengan rasa cinta tanah air sedangkan ada bebrapa kotoran sisa makanan dan
minuman yang dengan sengaja tidak membuang sampah tersebut pada tempatnya dilihat kurang mensyukuri ada museum itu,
ketika saya mengamati bebrapa dinding ada bebrapa coretan bekas saos dengan
senonohnya mencolekin dinding tanpa piker bagaimana warisan dahulu
diberinkannya sehingga terkesan kurang
adanya kepekaan kebersihan terhadap museum tersebut, memang tersebut tidaklah
ramai dibanding dengan museum lainnya, namun saya pribadi tidak sepantasnya
pengunjung bersikap demikian.
a). Cinta tanah Air dengan Syukur
dilihat dari sbuah cerminan dari lingkungan sekitar banyak sekali kekurangan
tanpa rasa syukur dengan beberapa perwujudan namun realitanya rasa syukur itu
terhadap dari segi pengunjung sangat kurang yang seharusnya bisa menjaga tempat
tersebut dengan membuang smpah pada tempat namun berbeda tanpa rasa
kesadaran akan syukur yang sebenarnya
diwujudkan.
b). Cinta Tanah Air dengan Menjaga
dialam cinta tanah air tidak hanya skedar menjaganya namun yang di butuhkan
adalah kesadaran yang sesungguhnya banyak sekali cara yang digunakan dengan
menjga namun sosiologinya juga berbeda
antara harapan implementasiaanya berbeda ketika saya amati sangatlah
beredakalau dibandingkn dengan teori tanah rasa penjagaanya sebagai sadar diri
sebagai penganjung harusa adanya etika, salah satunya dengan menghormatinya seperti
sedia kala ini.
c). Cinta Tanah Air dengan Waspada
waspada adalah segala perilaku yang
dilakukan seseorang kepada sesuatu untuk melestarikan dan menjaga keutuhan pada museum
tersebut kepada apa saja yang sekiranya
dapat merusak citra pada museum peninggalan yang harus kita junjung, pengunjung saat saya amati kurang
begitu waspada akan mesum tersebut,dalam prspektif perilaku mencoret dapat
menjatuhkan harkat museum tersebut sehingga degradasi original dari museum
tersebut terkesan kurang dihargai akan adanya museum tersebut.
2). Analisis Cinta tanah air dari segi
pengelola
a.
cinta tanah air bersyukur
dilihat dari bebrapa kali saya amati
menengok kanan dan kiri hanya ada
beberapa kali saja ada penegelola yang ada
dimuseum itu kurang begitu bersyukur
terhadap tempat tempat sekitar hal itu bisa dibuktikan harusnya seorag
pengelola kalau melihatt tempat yang banyak debu harusnya membersihkan tiap
hari, dan ketika saya Tanya bagiaman
sejarah dari pada museum tersebut saya pun bertanya Tanya namun beberapa kali jawaban kepada si penjaga
mengatakan tidak mengetahui apapun menegnai sejarahnya itu sebagai bukkti ketidaksyukuran atas
adanya museum tersebut
b. Analisi cinta tanah air mejaga
say melihat kepada pengelola kurang mejaga dari bebrapa lingkungan dan kepada
tempat tempat didalamnya dengan beberapa
tempat saya melihat adanya kotoran ataupun dengan segi keperawatannya seorang pengelola harus peka akan menjaga pada museum tersebut kalau melihat dari segit tempatnya kurang
menjaganya
c.Analisis cinta tanah air kewaspadaan
harusnya seorang penjag harus mengetahui bagaiman dengan sejarah dari pada museum
tersebut namun penjaga sediri taktau bagaimana sejaraah, saya bayangkan kalau ada
pengunjung lainnya mengamti akan jatuh repotasi nam museum tersebut , dengan penjagaan seperti itu seperti itu
bagaiman bisa menjaga kewaspadaan dan secar otomatis rasa kewaspadaan itu tidak
ada pada diri penjaga tersebut, namun
dilain tempa dari juga yang mejaga
kewaspadaanya dengan bebrapa kebersihan
pada tanamn sekitar serta adanya pembangunan jalan masuk pad museum tersebut
3) dari segit tempat museum timor timur ketikan saya amati bahkan saya pegang tempat
tempat patungnya ada beberpa tempat taupun patung yang harusnya dirawat dan dijaga
serta adanya rasa syukuran itu kurang pada barang antik ataupun peninggalan peninggalan yanh bercorak
sejarah dengan dibuktikan adanya beberapa debu pada patung sudah terlihat akan
tempat tempatnya
a) segi pengunjung
dari
segi pengunjung kalau dikaitkan dengan cinta tanah air dengan menjaga bersyukur
serta kewaspadaan kurang begitu peka
terhadaplingkungan sekitar timor timur karena ketika pengunjung berad disitu tidak
membersihkannya ataupun menjaganya
kalau dilihat saja ketika habis makan diuang dengan sembarangan
b).
segi pengelola museum
dari
segi pengelola dengan say kaitkan teori
cinta tanah kurang begitu
sesuai dengan rasa kecintaan dengan
mejaga mensyukuri dan kewaspadaannya karena
kalau adanya
kecintaan tanah air harusnya si penjaga merawat mengabadikannya serta adanya kewaspadaanya kepada museum
tersebut dengan sejarahnya saja tidak menegrti ketika saya bertanya kepada beliau, namun
ada bebrapa perbaikan diluar dari dalam
museum tersebut
c).segi keperawatannya pada gedung
dilihat dari
segi keperawatan gedung dengan bebrapa
tinjauan cinta tanah air dengan
bersyukura dan menjaga serta adanya kewaspadaanya, kurang begit dirawat kalau dilihat dari bentuk
gedungk dan beberapa patung yang lainnay adanya
beberapa coretan dan debu kotorannya
harusnya kalau cinta tanah adanya keprawatan
dan kebersihan pada tempat dan gedung seagia momentum sejarah yang takbisa terlupakan.
dengan
beberapa kritikan dan masukian serta motivasi seharusnya kepada pengunjung memposisikannya sebaaimana
pengunjung haruslah berlaku lebih sopan lagi dan menghormati kepada museum
tersebut, jangan membuang sampah secara sembarangan,
dan semoga dengan itu museum timor timur bisa terabadikan dan terjaga
keotentikannya sebagai nilai tak berharga bersejarah penting bagi manusia
sehubungan dengan museum timor timur yang berperan aktif adalah pengelola bagaiman cara
mengabadikannya dengan segenap penelitian
saya memberi masukan kepada
pengelola untuk lebih menegetahui sekalihgus mengerti bagaiman sebenarnya sejarah
pada museum timor timur karena itu
sangat penting serta merawat dan menjaga kebersihannya sehingga
terjaga kepada rasa cinta tanah air
yang kaitannnya dengan rasa sykur
penjagaanya serta rasa
kewaspadaanya terhadap
museum itu.
c).
terkait gedung/pengembangannaya
mengenai gedung
seharusnya gedung harus lebih diberikan
fasilitasnya mengenai perbaikan yang
sudah lama terbuat dari kayu sudah mulai rapuh makakalau
dibiyarkan lama akan melepuh dan tak berguna, hingga pemberian fasilitas
alat pembersihan ruangan sehingga bisa terjaga akan kebersihannya dari pihak
penjaga sendiri
Hamdayama, Jumanta, Herdiawanto Heri dan Fuad Fokky.
2012. Pancasila Suatu Analisis Yuridis,Historis,dan Filosofis, Jakarta :
Hartomo Media Pustaka
Santoso Budi, dkk,2005, Pendidikan Kewarganegaraan,
Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Lemhanas,
2004. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Sutrisno,
Slamet. 2006. Filsafat dan Ideologi Pancasila, Yogyakarta : Penerbit
Andi
Cristine, dkk,
2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, PT
Prandnya Paramita, Jakarta
https://rinastkip.wordpress.com/2012/11/21/makalah-pkn-wawasan-nusantara/