Rabu, 16 Maret 2016

Makalah timor timur


                                                KATA PENGANTAR

            Alhamdulillahirobbilalamiin segala puji bagi allah, saya haturkan rasa syukur atas segalarahmat taufik dan hidayahnya sehingga saya bisa mengerjakan makalah mengenai pengamatan cinta tanah air  dengan baik dari awal menuju kesempurnaan sesuai apa yang menjadi tujuannya makalah ini, dalam proses pembuatan makalah ini taklupa saya curahka rasa terimakasih kepada dosen ibu silvia nurlaila yang telah membimbing berjalannya makalah ini dalam rangka menyelesaikan tugas UAS, karena dengan berkat beliaulah yang membimbing mengarahkan tujuan berjalan makalah ini, bukan hanya sekedar itu saja saya juga ucapkan rasa terimaksihku kepada orang tua saya karena dengan doa dan pesan beliau sehingga saya bisa seperti sedia kala ini, dan yang terahirnya saya ucapkan terimakasih kepada teman temanku yang sudah menjadi motivasi dalam pembuatan makalah ini semoga jasa jasa beliau menjadikan kemanfaatan bagi kita semua.
            sebenarnya segala sesuatu dalam menggapai suatu tujuan yang kita dambakan bukan hanya mutlak pada usaha kita namun banyak sekali orang yang disekitar kita mengantarkan kita menuju pintu gerbang cita-cita yang kita inginkan bisa menyelesaikan tugas ujian akhir semester (UAS), namun itu semua tidak lepas yang namanya proses dalam penggapainnya, maka dalam pembuatan makalah  ini juga menjadi pendukung juga banyak pula dari ibu silvia selaku dosen pembiming teman sekitar dan juga pihak museum ikut serta dalam pembuatan makalah sehingga makalh ini bisa terselesaikan     
            dan yang terakhir kalinya saya sendiri memohon maaf atas segala kekurangan atas pembuatan makalah ini karena saya sendiri juga merasa banyak sekali kekurangan dan kelemahan maka dari itu  kepada  pembaca untuk ketersediaannya memberikan masukan atas pembuatan makalah yang dapat meberikan dorongan untuk kedepannya. Terima kasih

Jakarta juni 2015

penyusun 
Muhammad Irwansyah




DAFTAR ISI
BAB I  Pendahuluan 
            1.Latar belakang
            2.Permasalahan
            3.Maksud dan tujuan
            4.Manfaat
            5.Ruang Lingkup
BAB    II Tengenai Museum
            1.Lokasi:
a)      Alamat :
b)     Pencapaian lokasi
1)      Dengan Kendaraan motor dua/umum

2.situasi

            1.Pengunjung                                                                                      
            2.Pelayanan
            3.Perawatan Gedung
            4.Lingkungan Sekitar
            3.Sejarah Berdirinya Museum
            BAB:III  PEMBAHASAN
1.      Analisis cinta Tanah Air Dari Pengunjug
2.      Analisis cinta Tanah Air Dari Pengelola
3.      3.Analisis cinta Tanah Air Dari Gedung
BAB  IV PENUTUP
1.       Kesimpulan & saran



BAB I 
PENDAHULUAN
1.I  Latar Belakang


            Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu, Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan, Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia, Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar, Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan, Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengertian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lai, Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Namun dibalik ketrbukaan akanadanya  blobalisasi tersebut juga berdampak positif dan negative biasanya tidak bisa mengatur iptek tersebut ataupun ketinggalan akan terseret arus ditengah tengah masyarakat, kalau dikaitkan dengan cinta tanah air juga bisa mengikisnya ras kecintaan kepada bangsa dan berbegara  dengan kehidupan bergelimpangan , serba enak teknologi semakin maju,

            Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992). Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya Indonesia ini dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepatnamun semoga budaya yang masuk diindonesia menjadikan progress pada bangsa ini, dengan mengabadikan dan melestarikan apa yang ada diindonesia salah satunya dengan merawat bersyukur serta implementasiaanya dianologikan seperti peninggalan museum yang harus kita syukuri dan kita jaga dalam kehidupan berbangsa  dan bernegara.








I.2. Permasalahan

            Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa 

1.dengan cara apakah implementasiannya supaya warisan sejarah bisa terkenang dan terhaga keasliaanya seiring perrkembangan zaman
2.dengan apa sajakah nebjaga terkait adanya museum tersebut sehingga dapat terlestarikan



 3.Maksud dan tujuan
            museum memang bentuk fisik kuranglah besar dibandingkan dengan yang lainnya didalamnya banyak gambaran manusia, bentuk rumah sangat mencermin sebagai sesososk pejuang sejarah, namun ketika saya amati  banyak kekurangan serta rasa syukur, yang seharusnya dilestarikan dan diabadikan sebagai semestinya namun didalamnya  kurangnya penjagaan kurang memahami bagaimana, sipenjaga mengetahui sejarah pentingnya timor timur itu, sehingga dijadikan sebagai bagian dari gambaran berbagai mac\cam kultur budaya khas Indonesia.



 Tujuan:
            a). untuk Mengtahui apakah Rasa syukur yang sesungguhnya diwujudkan penuh    dalam museum itu dalam aplikasinya
            b). Untuk Mengetahui bagaimana sajakah penjagaan dimuseum timor timur ini       sesuai  sesuai harapan atauakah tidak
            c). Untuk Mengethui bagaimana kewaspadaan itu terhadap museum yang dapat     menghilangkan ciri khas museum dan akan dating bahayanya pada museum tersebut  

    4. Manfaat 


            a). secara praktis mepraktekannya mengenai cinta tanah air dan memberikan                       masukan untuk kedepannya pada museum itu  
            b).untuk memberikan motivasi demi meningkatkan rasa cinta tanah air        
            c).secara teoritis untuk  mencoba mereferensi kajian ilmiah terkait mata kulyah       ppkn lebih tepatnya pada ranah cinta tanah air

5. Ruang Lingkup     

            pengunjungan terhadap museum ini dengan penelitian dilkukan pada hari kamis 11 juni 2015, dengan menggunakan kendaraan beroda dua hingga sesampai kelokasi taman mini lebih spesikfiknya kemuseum timor timur pada jam 2:15 WIB












BAB II
TINJAUAN MENGENAI   TEORI

Teori CinTa Tanah Air :

            1. Sebenarnya dalam kehidupan sekarang ini dengan keadaan yang serba enak  hidup bergelimpangan dengan teknologi membuat orang manja akan rasa  kecintaan kita kepada bangsa ini banyak sekali media ini yang tak dapat kita manfaatkan dalam bentuk positif namun itu semua menambah terkikisnya rasa  nasionalis kita kepada negerri ini, yang takbisa kita hindarkan semua ini denngan  sejarah tonggak kemerdekaan bangsa ini, namun yang kita perlukan menanamkan   rasa kecintaan kita ini pada negeri tercinta
             2.yang perlu kita pegang erat adalah bagiman kita mempertahankan warisan dari   bangsa Indonesia ini serta mengembangkannya  demi kehidupan sekarang hingga kehidupan yang akan dating kepada anak cucu kita kelak
            3. Sudah mejnadi kewajiban kita  warga negara indonesia untuk merasa bersyukur  menjaga dan menjaga akan kewaspadaan terhadapa apa yang dapat membahakan                         kepada negeri tercinta dengan mengabadikannya  










BAB III
TINJAUAN MENGENAI MUSEUM TIMOR TIMUR

1. Lokasi :

            a) Alamat
                        Taman Mini Indonesia Indah
                        Jl. Raya Taman Mini, Jakarta Timur
                        Telp 021- 8409362
                        GPS: -6.3032476, 106.9013763
                        Lokasi Museum Timor Timur berada di dalam kawasan Taman Mini Indonesia  I Indah berhadapan dengan Museum Perangko Indonesia dan Museum  Fauna I I Indonesia (Komodo) dan Taman Reptilia, serta di sebelah Timur  Anjungan  rovinsi Nusa Tenggara.

            b) Pencapaian Lokasi :

                        
                        1). Dengan kendaraan pribadi
                                    jalan menuju pasar rambutan lalu  lurus menuju lokasi Tmii Lokasi               Museum Timor Timur berada di dalam kawasan Taman Min Indonesia  I Indah berhadapan dengan Museum Perangko Indonesia dan Museum Fauna I I I indonesia (Komodo) dan Taman Reptilia, serta di sebelah Timur Anjungan   rovinsi Nusa Tenggara

2)Dengan kendaraan umum kopaja
-dari terminal blok M naik kopaja no57 menujuu arah kampong rambutan turun distasiun pasar minggu

-dari pasar minggu naik kwk s15A ragunan ke tmii turun di pintu 2
                                   

.

                        c. peta 



Keteranagn:

-Warna merah berada dikanan dan kiri jalan menunjukkan tempat museum timor timur

sebelah kirinya museum perangko (utara)
-sebelah museum Indonesia(timur)
-dibelakanggnya museum iptek(barat)



1)      Situasi

            1)  Pengunujung
 Setelah saya beberapa jam  nyampai ke taman mini saya langsung menuju  museun timor tinur  say a langsung masuk mmbeli tiket  namun kutengok kesan   kemari  hanya ada beberapa sajalah yang mengunjungi  akupun langsung  mengamati kepada bentuk dan tempat yang lainnya  namun             kurang begitu ada  pengunjung, itupun saya kesana kemari pengunjung   hanya   seorang anak muda  yang  kelihatan hanya beberapa selang waktu kurang lama sudah kembali
 2) pelayanan petugas

            
 saat saya masuk dengan membeli tiketnya kepada si penjaga lalu saya        bertanya   Tanya  kepada si penjaganya  saya ingin mengetahui bagaimana           itu sejarah  ataupun kejadian dari museum ttimor imur ini yang   sesungguhnya, namun beliau dengan mudah mengatakan tidak mngerti       apapun mengenai museum tersebit, saya pribadi merasa kepada penjaga  tidak meras bersykur kepada museum tersebut

  3) Perawatan Gedunng

 seketika itu saya langsung masuk dan  ingin mengetahui langsung  didalamnaya  bentuknya seprti apa, saya , masuk mengamati tempat  barang antik banyak patung manusia  yang menggambarrkan kehidupan orang laos,  dengan  memakai pakaian yang sesungguhnya ketika zaman itu  berada, saya amati tempat  tempat dinding terdapat beberapa kotoran sampah  debu  kurang begitu terawat,  dan kelihatan beberapa coretan dinding kelihatan  bekas  pengunjung kurang begitu  peka terghadap lingkungan yang ada.
            4). Lingkungan sekitar
dengan bberapa mengamati emnegok ksana kesini kepada lingkungan sekitar  tetapi ada juga baik pada lingkungan tersebut sedang dalam perbaikan kepada pegawai, sedang membangunjaln tempat masuk, serta dipinggir museum ada beerapa tempat pepohonan kecil sedang dalam masa perbaikan  temapatnya juga bersih namun say lihat dari sekitarnya, ironisnya didalamnya masihlah kurang terawatt akan kebersihan kepeawatannya.


3) Sejarah Berdirinya Museum Timor Timur

            Museum Timor Timur terletak di sebelah utara Istana Anak-Anak Indonesia, menghadap ke selatan arah Museum Prangko. Semula Museum Timor Timur adalah Anjungan Daerah Timor-Timur yang dibangun tahun 1979 dan diresmikan 20 April 1980 oleh Presiden Soeharto. Setelah Provinsi Timor Timur berpisah dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan membentuk negara sendiri, anjungan ini menjadi suatu monumen dan menjadi tanggung jawab pengelola TMII, Sebagai monumen, Anjungan Timor Timur kemudian berstatus museum di bawah pengelolaan Istana Anak Anak Indonesia.

            Museum seluas 4.988 m² menampilkan rumah penduduk Los Palos, terdiri atas sebuah bangunan utama dan beberapa bangunan pendukung. Bangunan utama disebut uma lautem atau dagada, berupa rumah panggung dengan empat tiang tiga meter di atas permukaan tanah, berbentuk segi empat dengan atap ramping menjulang, Atap berlapis ijuk, berdinding kayu, dan dilengkapi banyak jendela yang berfungsi sebagai penerangan di siang hari. Aslinya, balok utama menggunakan kayu besi, sedangkan tiang menggunakan kayu eucalyptus yang diikat dengan tali dari rotan.
            Di dalam uma lautem dipamerkan barang-barang khas Timor Timur, berupa peralatan makan, busana adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, hasil kerajinan, serta perlengkapan lain seperti anyaman dari daun tal, keramik atau manatutu, kain tenun khas Timor Timur (tais), serta aneka keong dari Pulau Atauro, Juga dipajang foto-foto yang memperlihatkan keindahan alam, antara lain pantai pasir putih dan sebuah monumen berupa patung Kristus Raja dan foto-foto lain yang mengingatkan bahwa Timor Timur pernah menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia
            Kedua bangunan ini mengapit bangunan induk, berfungsi sebagai balai pertemuan adat, namun di Museum Timor Timur digunakan sebagai tempat istirahat bagi pengunjung, Bangunan pendukung lain berupa panggung yang digunakan untuk pergelaran seni yang dapat digunakan oleh umum untuk acara-acara yang memerlukan pentas dan penonton duduk di lantai dasar uma lautem, Museum Timor Timur, pada saat berstatus anjungan daerah, pernah menerima kunjungan Perdana Menteri India Naelam Sanjiva Reddy dan Nyonya pada tanggal 4 Desember 1981 persahabatan.[1]


















BAB III
PEMBAHASAN

1. Analisis Cinta Tanah Air Dari Segi Pengunjung


            Beberapakali saya mengunjungi tempat tempat museum timor timur terdapat banyak cercaan tempat dari bagian sisa pengunjung yang kurang begitu peka terhadap lingkungan sekitar bagiaman mungkin seorang yang mengunjungi tempat tersebut terdapat bersykur dengan rasa cinta tanah air sedangkan ada bebrapa kotoran sisa makanan dan minuman yang dengan sengaja tidak membuang sampah tersebut pada tempatnya  dilihat kurang mensyukuri ada museum itu, ketika saya mengamati bebrapa dinding ada bebrapa coretan bekas saos dengan senonohnya mencolekin dinding tanpa piker bagaimana warisan dahulu diberinkannya  sehingga terkesan kurang adanya kepekaan kebersihan terhadap museum tersebut, memang tersebut tidaklah ramai dibanding dengan museum lainnya, namun saya pribadi tidak sepantasnya pengunjung bersikap demikian.

            a). Cinta tanah Air dengan Syukur
dilihat dari sbuah cerminan dari lingkungan sekitar banyak sekali kekurangan tanpa rasa syukur dengan beberapa perwujudan namun realitanya rasa syukur itu terhadap dari segi pengunjung sangat kurang yang seharusnya bisa menjaga tempat tersebut dengan membuang smpah pada tempat namun berbeda tanpa rasa kesadaran  akan syukur yang sebenarnya diwujudkan.
            b). Cinta Tanah Air dengan Menjaga
dialam cinta tanah air tidak hanya skedar menjaganya namun yang di butuhkan adalah kesadaran yang sesungguhnya banyak sekali cara yang digunakan dengan menjga namun  sosiologinya juga berbeda antara harapan implementasiaanya berbeda ketika saya amati sangatlah beredakalau dibandingkn dengan teori tanah rasa penjagaanya sebagai sadar diri sebagai penganjung harusa adanya etika, salah satunya dengan menghormatinya seperti sedia kala ini.
            c). Cinta Tanah Air dengan Waspada
waspada adalah segala perilaku  yang dilakukan seseorang kepada sesuatu untuk melestarikan  dan menjaga keutuhan pada museum tersebut  kepada apa saja yang sekiranya dapat merusak citra pada museum peninggalan yang harus kita  junjung, pengunjung saat saya amati kurang begitu waspada akan mesum tersebut,dalam prspektif perilaku mencoret dapat menjatuhkan harkat museum tersebut sehingga degradasi original dari museum tersebut terkesan kurang dihargai akan adanya museum tersebut.
2). Analisis Cinta tanah air dari segi pengelola
            a. cinta tanah air bersyukur
dilihat dari bebrapa kali saya  amati menengok kanan dan kiri  hanya ada beberapa kali saja  ada penegelola yang ada dimuseum  itu kurang begitu bersyukur terhadap tempat tempat sekitar hal itu bisa dibuktikan harusnya seorag pengelola kalau melihatt tempat yang banyak debu harusnya membersihkan tiap hari, dan ketika saya  Tanya bagiaman sejarah dari pada museum tersebut saya pun bertanya Tanya  namun beberapa kali jawaban kepada si penjaga mengatakan tidak mengetahui apapun menegnai sejarahnya  itu sebagai bukkti ketidaksyukuran atas adanya museum tersebut
            b. Analisi cinta tanah air mejaga
say melihat kepada pengelola kurang mejaga dari bebrapa lingkungan dan kepada tempat tempat didalamnya  dengan beberapa tempat saya melihat adanya kotoran ataupun dengan  segi keperawatannya seorang pengelola  harus peka  akan menjaga pada museum tersebut  kalau melihat dari segit tempatnya kurang menjaganya
            c.Analisis cinta tanah air kewaspadaan
harusnya seorang penjag harus mengetahui bagaiman dengan sejarah dari pada museum tersebut namun penjaga sediri taktau bagaimana sejaraah, saya bayangkan kalau ada pengunjung lainnya mengamti akan jatuh repotasi nam museum tersebut ,  dengan penjagaan seperti itu seperti itu bagaiman bisa menjaga kewaspadaan dan secar otomatis rasa kewaspadaan itu tidak ada pada  diri penjaga tersebut, namun dilain tempa dari juga yang  mejaga kewaspadaanya dengan bebrapa  kebersihan pada tanamn sekitar serta adanya pembangunan jalan masuk pad museum tersebut
3) dari segit tempat museum timor timur ketikan saya amati bahkan saya pegang tempat tempat patungnya ada beberpa tempat taupun patung yang harusnya dirawat  dan dijaga  serta adanya rasa syukuran itu kurang pada barang antik  ataupun peninggalan peninggalan yanh bercorak sejarah dengan dibuktikan adanya beberapa debu pada patung sudah terlihat akan tempat tempatnya[2]













BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan

            a) segi pengunjung
                        dari segi pengunjung kalau dikaitkan dengan cinta tanah air dengan menjaga          bersyukur serta  kewaspadaan kurang begitu peka terhadaplingkungan sekitar timor    timur  karena ketika pengunjung berad disitu tidak membersihkannya ataupun  menjaganya kalau dilihat saja ketika habis makan diuang dengan sembarangan

            b). segi pengelola museum

                        dari segi pengelola  dengan say kaitkan teori cinta tanah kurang begitu                    sesuai   dengan rasa kecintaan dengan mejaga mensyukuri dan kewaspadaannya  karena kalau    adanya   kecintaan tanah air harusnya si penjaga merawat  mengabadikannya serta adanya kewaspadaanya kepada museum tersebut dengan sejarahnya saja tidak menegrti ketika saya bertanya kepada beliau, namun ada bebrapa perbaikan diluar dari dalam museum tersebut

            c).segi  keperawatannya pada gedung

                        dilihat dari segi keperawatan gedung  dengan bebrapa tinjauan cinta tanah air dengan bersyukura dan menjaga serta adanya kewaspadaanya, kurang begit dirawat kalau dilihat dari bentuk gedungk dan beberapa patung yang lainnay   adanya beberapa coretan dan debu kotorannya  harusnya kalau cinta tanah adanya keprawatan dan kebersihan pada tempat dan gedung seagia momentum sejarah   yang takbisa terlupakan.


2).  Saran
            a). terkait pengunjung
                        dengan beberapa kritikan dan masukian serta motivasi seharusnya kepada   pengunjung memposisikannya sebaaimana pengunjung haruslah berlaku  lebih    sopan lagi dan menghormati kepada museum tersebut, jangan membuang sampah  secara  sembarangan, dan semoga dengan itu museum timor timur bisa terabadikan   dan terjaga  keotentikannya sebagai nilai tak berharga bersejarah penting bagi    manusia
            b). terkait pengelola
                        sehubungan dengan  museum timor timur yang berperan aktif adalah  pengelola bagaiman cara mengabadikannya  dengan segenap penelitian saya memberi masukan kepada pengelola untuk lebih menegetahui sekalihgus  mengerti  bagaiman sebenarnya sejarah pada museum timor timur  karena itu sangat penting serta  merawat dan menjaga kebersihannya sehingga terjaga kepada rasa cinta tanah air yang kaitannnya dengan rasa sykur  penjagaanya serta rasa  kewaspadaanya           terhadap museum itu.
            c). terkait  gedung/pengembangannaya
                        mengenai gedung seharusnya  gedung harus lebih diberikan fasilitasnya      mengenai perbaikan yang sudah lama terbuat dari kayu sudah mulai rapuh   makakalau dibiyarkan lama akan melepuh dan tak berguna, hingga pemberian     fasilitas  alat pembersihan ruangan sehingga bisa terjaga akan kebersihannya  dari      pihak penjaga sendiri




DAFTAR PUSTAKA
Hamdayama, Jumanta, Herdiawanto Heri dan Fuad Fokky. 2012. Pancasila Suatu Analisis Yuridis,Historis,dan Filosofis, Jakarta : Hartomo Media Pustaka
Santoso Budi, dkk,2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Gramedia                  Pustaka Utama, Jakarta
Lemhanas, 2004. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Sutrisno, Slamet. 2006. Filsafat dan Ideologi Pancasila, Yogyakarta : Penerbit Andi
Cristine, dkk, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk  Perguruan Tinggi, PT Prandnya Paramita, Jakarta

https://rinastkip.wordpress.com/2012/11/21/makalah-pkn-wawasan-nusantara/









[1] http://cinta-museum.blogspot.com/2010/02/museum-museum-di-taman-mini.html
[2] http://transportinfo.web.id/2013/12/30/cara-ke-taman-mini-indonesia-indah-tmii/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar