Rabu, 13 Maret 2019

PSHT- Ajaran Setia Hati Ajaran Universal





Masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai ragam budaya suku dan agama, seperti halnya aneka ragam khas pencak silat asli indonesia yang disetiap wilayah mempunyai ciri khas yang berbeda-beda hingga khas gerakan pencaknya.

Eyang suro merupakan bapak pendiri aliran silat setia hati pada tahun 1903 menamakan pencak silatnya persaudaraan setia hati, sampai sekarang ini masih eksis ditengah-tengah masyarakat bahkan pencak silat setia hati berkembang sampai pada mancanegara, sangatlah hebat bukan.

Pencak silat setia hati pada perkembangannya menjadi berbeda nama dan penerapannya karena murid eyang suro sendiri sangatlah banyak bahkan banyak pula yang gugur ketika melawan kekuasaan belanda.  Maka diwilayah jawa pencak silat setia hati berkembang besar seperti persaudaraan setia hati terate atau PSHT, persaudaraan setia hati winongo atau PSHW, ada juga persaudaraan rumpun setia hati bahkan pencak organisasi atau PO dulunya merupakan bagian dari aliran setia hati, ketika didirikan pada tahun 1927 oleh imam sujai.

Secara ideal akar sumber ajaran setia hati adalah sama tetapi karena dahulu diajarkan untuk mendidik manusia supaya berbudi luhur dan untuk mempertahankan NKRI  belum terbentuk tatanan wadah menjadi organisasi sekarang ini dkenal masyarakat luas yang harus mempunya lambang dan kurikulum yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi perkembangannya.

Penulis dalam literatur singkat ini akan lebih banyak membahas ajaran setia hati dalam wadah organisasi PSHT, yang mana sampai era dewasa ini perkembangan organisasi pencak silat persaudaraan setia hati terate / PSHT sangatlah baik dan berkembang secara pesat, hingga mendunia.  bahwa dahulu ada seorang pemuda dari perancis pernah belajar diindonesia yang ditorehkan oleh salah satu tokoh PSHT yakni mbah ling mufadhol hingga saat ini berkembang.

Masyarakat indonesia yang beranekaragam agama dan budaya, tetapi dalam perkembangan pencak silat PSHT dapat merambah kerseluruh pelosok bahkan bukan hanya orang islam yang mempelajarinya tetapi non islam, yang menjadi ironisnya ajaran setia hati dapat diterima dengan baik tanpa paksaan. Sehingga timbul pertanyaan bagaimanakah rahasia ajaran setia hati dapat diterima dengan baik dari berbagai kalangan tanpa harus orang islam yang mempelajarinya ?

Eyang suro adalah sesosok orang yang kuat dalam menjalankan agama islam dan tidak diragukan lagi cara beragamanya karena dulu murid kenasih / kesayangan / dekat  beliau yang bernama Bpk. Kihadjar hardjo oetomo sesosok pahlawan perintis kemerdekaan dan juga beliau aktif dalam organisasi serikat islam, bahkan aliran silat setia hati  bagian dari  media untuk dijadikan sebagai dakwah menyebarkan kebaikan.

Tidak heran ketika aliran setia hati dapat diterima masyarakat dengan baik dan mengajarkan agama yang baik bahkan setiap insan setia hati diharuskan untuk memperkuat agama yang diyakininya, tanpa harus mendeskriminasikan ajaran dan darimana agama tsb.
Dalam pandangan islampun juga sudah jelas terkandung dalam firman tuhan  surat al fatihah “untukmu agamamu dan untukku agamaku” bahkan ketua umum pertama PSHT yang bernama Bpk. Soetomo Mangkudjojo sesosok orang yang berlatar agama nonislam menjadi anggota PSHT hingga meninggalnya dan dinobatkan sebagai warga PSHT tingkat III. Dalam akar perjalanan pemikiran inipun lahir atas gagasan pendiri persaudaraan setia hati terate / PSHT Bpk. Kihadjar Hardjo Oetomo.

Dalam mukadimah PSHT juga sudah disinggung terkait ajaran setia hati yang mempunyai filosofi mendalam “bahwa sesungguhnya hakikat hidup berkembang menurut kodrat iramanya masing-masing menuju kesempurnaan, demikian pun kehidupan manusia sebagai makhluk tuhan yang terutama, hendak menuju keabadian  kembali pada causa prima titik segala sesuatuyang ada melalui tingkat ketingkat. Namun tidak setiap insan menyadari bahwa apa yang dikejar-kejar telah tersimpan menyelinap di lubuk hati nuraninya.

Setia hati sadar akan hakiki hayati itu dan akan mengajak serta  par warganya menyingkap tabir/tirai selubung hati nurani dimana “sang mutiara hidup bertahta”. Sehingga dalam kurikulumnya seorang siswa yang sudah digembleng berproses latihan dari pra polos sabuk polos hingga menjadi sabuk putih  kecil hingga pengesahan sebagai hal yang  diwajibkan adanya ritual pengesahan sebagai media yang mana harapannya manusia setia hati setelah disahkan menjadi warga atau dikecer dapat  menjadi manusia seutuhnya sebagai harapan.

Ajaran setia hati yang dibawa oleh eyang suro yang mengambil berbagai seni pencak nusantara asli khas indonesia dari berbagai daerah hingga dirangkum menjadi ajaran atau aliran setia hati, selaras dan mirip dengan ajaran islam yang dibawa oleh walisongo membawa islam masuk jawa dengan cara yang bijak tanpa harus memaksa dan kekerasan, sejalan dengan ajaran setia hati dalam kata mutiara manunggaling kawula gusti.

(Qs Asyyams (-10) menyebutkan mengajak orang untuk menyucikan jiwanya dan jika mengotori akan merugi bahwa yang menjadi harapan besar bagi warga kadhang setia hati untuk membersihkan hati dan memperbaiki diri.
Harapan manusia seti hati harus sesuai idealnya ajaran setia hati yang mana didik siswa sampai warga dari tingkat ketingkat  untuk menjadi manusia berbudi luhur tahu benar dan salah sebagai tujuan setia hati didirikan.

SALAM PERSAUDARAAN
Muhammad Irwansyah

selama matahari masih bersinar, selama bumi masih dihuni manusia selama itu pula PSHT jaya abadi selamanya

1 komentar: