Senin, 24 Februari 2020

PSHT - Latihan Khusus Anggota SH Terate

Dokpri

Jika kalian semua pernah mengalami dimana saat hujan, panas cuaca bahkan badan kita panas dingin disitu kita dituntut tetap berangkat menemui sang pelatih, jika kalian pernah dibentak dengan alasan apapun jika kalian membolos maka berhadapan sang pelatih alasan kita adalah seorang siswa maka jawabnya siap salah. Apapaun alasannya.!

Aku itu orang asli Tuban Jawa Timur, aku latihan dan berproses menjadi warga SH Terate atau PSHT latihanku diwilayah selatan tepatnya di Koramil Ranting Rengel didepan patung tentara itulah aku harus bertahun-tahun mengeluarkan keringat pada ujung tempaan ini ingin menjadi anggota PSHT yang berbudi pekerti luhur.

Aku berfikir dan sempat berhayal ketika nanti menjadi anggota PSHT dapat memberi perubahan yang signifikan sebab julukannya saja sang pendekar SH maka banyak orangpun segan dengan anggota PSHT, tetapi ternyata itu harapan dan fakta dahulu namun sekarang tidak demikian.

Sehingga tahun 2011 aku disahkan kiranya 3tahun aku ditempa menjadi siswa PSHT, sehingga aktif melatih kurang lebih 3tahun, sampai pada tahun 2014 aku merantau mencari jati diri untuk menjadi pribadi yang benar-benar menemukan jati diri yang sesungguhnya (diri yang sebenarnya).

Ternyata merantau dijakarta aku merasa yang selama ini menjadi anggota PSHT hanya hayalan belaka aku benar-benar kurang puas apa yang ku dapat hari ini sehingga aku ingin belajar lebih dalam apa sesungguhnya latihan ilmu Setia Hati.

Aku beberapa kali sowan silaturahmi bertukar pendapat dengan saudara PSHT yang berada dijakarta, sampai akhirnya pula bertemu dengan Warga tingkat II bernama Mas Mahendro Cirendeu Komplek PDK Lebak Bulus Jakarta Selatan disitulah tempat kami ditempa dan menimba ilmu, belajar arti sesungguhnya ilmu setia hati, yang mana akhirnya beberapa latihan kita bersama bergabung saling tukar kaweruh dan belajar.

Kami belajar sederhana, ternyata menjadi wong SH/setia hati adalah menjadi diri sendiri, menjadi manusia seutuhnya dalam pembelajaran kami latihan warga PSHT ini diperuntukkan hanya untuk anggota khusus warga PSHT.

Disetiap malam minggu sekarang diganti malam sabtu kami bersama berlatih dan belajar mengenal diri sedalam-dalamnya hingga detik inipun kami masih banyak dan perlu balajar sebab ilmu setia hati tidak pernah ada batasannya dan yang ada batasannya hanyalah simbolik semata.
Apa latihan yang diperoleh latihan dari sesepuh Mas Mahendro ?

Kami sama-sama ngangsu kaweruh dalam bahasa jawa, bahwa latihan kami sederhana jika kalian sudah mendapat pernafasan pembangkit kesah/pernafasan inti maka disitulah kita kuak bersama dengan paparan yang mudah dan sederhana bahkan manfaatnyapun tidak bisa dimatematika artinya banyak dan tidak terbatas.

Banyak pula yang mengatakan bahwa kesah tidak ada ada gunanya sebab alasan mereka bertahun-tahun melakukannya tidak menemukan apapun yang dilatih yakni pernafasan kesah/inti, bahkan tidak sedikit pula merasa frustasi sebab yang didapat hanyalah keringat semata selebihnya tidak ketemu.

Hal itu dituturkan banyak warga anggota PSHT yang berbicara demikian denganku sehingga aku berbicara apa yang sedang dialami anggota PSHT, oleh karenanya kami menimba ilmu dengan Mas Mahendro inilah pertanyaan dan hal yang mengganjel ini mulai terjawab dan yang merasa frustasi dan tidak ketemu apa-apa mulai terjawab.

Betul, semua akan terjawab bahkan bukan hanya jawaban yang didapat namun diri kita sendiri yang akan meneukan jawaban yang sebenarnya, bahkan kita sendiri yang nantinya akan membuktikan bahwa latihan pernafasan kesah memang banyak manfaatnya.

Menurut tuturan Mas Imam Kossoepangat bahwa pesan untuk warga PSHT untuk selalu mengasah dan berlatih pernafasan kesah dan beliau ngendiko/bicara bahwa jika kalian mempelajarinya maka kalian akan akan merasakan sendiri manfaatnya tanpa harus kuterangkan apa manfaat pernafasan ini.

Terbukti bahwa latihan yang kita pelajari bersama dan diri kita masing-masinglah yang menuai manfaatnya dan mayoritas itu dibuktikan oleh saudara kadhang PSHT yang mengikti pembalajaran ditempat Mas Mahendro dan beliau ini secara urutan keilmuan juga berasal dari sesepuh Mas Imam Kossoepangat, sehingga teruji secara keilmuan.

Artinya siapapun warga PSHT dapat belajar ngangsu kaweruh sebab keilmuan yang kita pelajari diperuntukkan warga PSHT yang ingin menimba ilmu dengan serius, mengungkap rahasia pernafasan disitulah kita sama-ssam mengungkapnya demi mengenal diri dan ilmu diri yang sebenarnya sehingga harapannya menjadi diri yang berudi pekerti yang luhur intisari ilmu SH Terate.

Salam Santun Persaudaraan
Jakarta, 25 Februari 2020
M. Irwansyah
081554067595

Jumat, 07 Februari 2020

PSHT Rengel Melahirkan 8 Pendekar

ilustrasi
Aku masih mengingat betul kalau malam rabo itu aku berencana mengikuti latihan IKSPI dengan kawanku yang bernama Azis, karena dia ini sudah beberapa kali mengikutinya akupun diajak latihan supaya dapat belajar bela diri dari orang yang menindas kita, namun tidak jodoh katika aku berangkat waktu itu latihan IKSPI libur.

Di satu sisi aku juga mempunyai tetangga dekat yang bernama Ghufron beliau ini juga mengikuti silat yang bernama PSHT akhirnya aku berniatan untuk daftar ikut latihan, pada saat itu malam minggu aku berangkat bareng dengannya.

Aku berniat sungguh-sungguh berlatih supaya bisa membela diri, sehingga aku sudah tidak mau lagi belajar selain PSHT karena niatku sudah bulat, waktu itu latihan ada di Ranting Rengel tepatnya ada dikoramil.

Aku selalu naik sepeda ontel bersama Ghufron dan juga lainnya, aku masih mengingat latihan pertama aku belajar jatuh depan serta belakang dengan menggunakan teknik dan belajar menendang A yang mana waktu itu yang melatih dari Desa Pekuwon juga bernama Mas Sholeh sebagai pelatih dan Mas Nadjib terkenal dengan galak serta gerakannya yang cepat.

Aku masih ingat ketika latihan sampai pada sabuk calon polos sampai ke sabuk polos bahwa angkatanku waktu itu berjumlah kurang lebih 50 orang, bahkan ketika aku latihan pada koramil Rengel Cab Tuban itu sendiri sampai tidak muat tempatnya hingga latihannya selalu dipisahkan dengan tingkatan lainnya.

Memang latihan dalam PSHT adanya seleksi alam dalam proses menuju warga atau anggota yang sudah disahkan, akhirnya dalam kenaikan sabuk jambon ke ijo angkatanku hanya tinggal 8 orang, temanku yang bernama Huda, Anim, Dhani, Sauki, Udin, Utomo serta Yanto, dimana orang tersebut hasil seleksi dari angkatan 50 orang ketika sabuk calon polos ke jambon.

Waktu siswa zamanku masih lumayan lama ketika latihan kami 8 orang dalam proses menjadi warga digembleng kurang lebih 3 th lebih sampai menjadi anggota PSHT yang sudah disahkan dan disumpah.

Memang ketika siswa sungguh penuh perjuangan melawan malas bahkan kami selalu memotivasi sesama angkatan untuk sampai tuntas meskipun terkadang kita mau berangkat latihan saja badan panas dan begitu berat mengingat osdowernya yang lumayan lama, apalagi di akhir latihan kami selalu dicekokin dengan materi jika tidak hafal adanya sanksi.

Waktu zamanku masih jarang pelatih yang datang dalam setiap pertemuannya sehingga hanya beberapa orang saja yang aktif melatih, aku masih mengingatnya waktu kenaikan ijo ke sabuk putih adanya pergantian ketua Ranting dari kangmas Agus pada Kangmas Luqman.

Badan terasa berat menginjakkan kaki ketempat latihan apalagi dari kejauhan terdengar suara knalpot dua, yakni seorang pelatih atlit yakni Kangmas Nadjib, beliau ini jarang sekali tersenyum atau esbreaking ketika melatih jadi kesannya terlalu serius, berbeda dengan pelatih yang satunya ada Mas Soleh orang biasa saja tetapi ketika melatih kesannya tegas dan mengajarkan pentingnya disiplin, disisi lainnya beliau ini seorang motivator pada siswa.

Jika kami merasa malas dalam berlatih kami saling memotivasi bahkan membuat candaan bahwa ketika nanti kita sama-sama disahkan menjadi warga PSHT nanti akan aktif melatih, dan jika diperkenankan nanti menjadi pengurus(angan-angan), bahkan dalam canda tawaanku, aku disuruh menjadi seorang warga bagian pemberi keSHan pada siswa, sedangkan Dhani dan Huda bagian atlet sedangkan Anim sebagai pelatih pemberi materi senam, Udin bagian teknik tidak kalah unik Yanto berekspektasi sebagai pelatih seni.

Ketika aku merasa pegal lelah ketika dilapangan ada temanku bernama udin yang memberi motivasi panggilan akrabnya jambul yang terkenal dengan orang santai dan guyonan karena terpancar mukanya yang humoris apalagi waktu itu gigi depannya hilang satu, jadi kalau bicara dan dia tertawa kita semua terkesan ikut tertawa.

Sampai pada akhirnya pada tahun 2011 kami disahkan menjadi warga PSHT dari 50 siswa, kami sangat terkesan bahwa dalam pendidikan PSHT mencari jati diri yang sebenarnya sebagai proses pendewasaan menuju manusia yang berbudi pekerti luhur tahu benar dan salah.


Rabu, 05 Februari 2020

Perjuangan Menjadi Profesi Advokat

Ilustrasi

 Aku beberapa hari kemarin komunikasi tanya kabar pada temanku lama yang mana sudah 2 tahun tidak berjumpa kira-kira begitu, sebab aku mengenal temanku yang bernama Mas Ghulam orang asli Lamongan Jatim kebetulan aku kenal dengannya atas dasar latar belakang yang sama satu himpunan dan sama-sama saudara dalam SH terate.

Aku sudah sebulan yang lalu menyelesaikan pendidikan profesi advokat (PKPA) kebetulan yang menyelenggarakan kampus Universitas Nasional tahun 2019 akhir sehingga dalam pencapainnya nanti mengarah pada profesi advokat, namun sebelum jauh kesananya bahwa kita harus menyelesaikan tahap selanjutnya yakni ujian profesi advokat (UPA).

Masih satu bulan lamanya aku menunggu hari tanggal ujian maka hari-hariku aku menyibukkan diri untuk mencari tempat dimana aku ingin mencari magang, karena kemarin aku tanya kabar sampai-sampai aku diberikan kontak person temannya Mas Ghulam yakni Mas Zaky maka aku langsung berkabar-kabar yang dulunya juga sudah sempat kenal pula dalam satu himpunan.

Mas zaky sendiri adalah alumni kampus UNAS yang sama dengan Mas Ghulam sedangkan aku berbeda yang dari kampus Universitas Al Azhar Indonesia, yang ditemukan dalam satu wadah organisasi himpunan mahasiswa islam kami saling mengenal.

Setelah seminggu lalu aku komunikasi dengan Mas Zaky akhirnya malam senin aku berencana nekad bareng mencari kantor hukum sebagai salah satu prasyarat, sebagai prosedur sebelum menjadi seorang advokat yakni disumpah menjadi seorang advokat maka seorang peserta calon advokat diwajibkan untuk magang selama 2 tahun.

Magang idealisnya selain menjadi tuntutan juga sebagai dasar untuk memahami bagaimana beracara dalam sebuah persidangan dan memahami lebih dalam tentang ilmu dalam ruang kelas perkuliahan sehingga harapannya nantinya menjadi seorang advokat yang berkualitas.

Akhirnya tiba-tiba rencanaku batal karena saudara dari Mas Zaky meninggal, maka rencanaku dapat terlaksana pad esok hari selasa yakni dengan cara nglawang pinggir jalan menyusuri perkantoran menuju dimana kantor yang terpampang bahwa kantor tersebut adalah sebuah kantor hukum dimana kami harus mencarinya.

Kami sepakat bahwa untuk memulai penyusuran tujuan itu kami bertemu ditenpat samping PN Jaksel tepat indomaretpoint ampera yang biasa dibuat nongkrong anak muda, sekitar jam 11an kami bertemu akhirnya berjabat dan saling tanya kabar yang lama tidak berjumpa aku dan seorang temanku Zaky.

Sebab suasan yang kurang mendukung yang akhirnya hujan dan kami pun harus menunggu dimana hujan itu reda kami harus meneduh dan sambil berbincang-bincang dan bertanya-tanya tentang apa perlu disiapkan sebelum terjun ketempat tujuan.

Tepatnya jam 01 siang aku melihat depan pintu indomaretpoint ampera sudah terlihat cerah dan hujan pun sudah reda dan akhirnya kami memulai nglawang bareng menuju dimana kantor hukum itu berada, sebab kami pun tidak berencana manakah kantor yang akan dituju. Kami memang benar dianggap nekad hanya modal berani bertindak meskipun hasilnya tidak tahu seperti apa.

Mengawali kantor hukum yang kami temukan pertama ada diperbatasan antara kemang dan ampera tepatnya samping lampu merah, kami sama-sama masuk dan menanyakan pada pak satpam kebetulam kantor hukum itu bernama Bpk. Djudju akhirnya kami masuk dan bertanya akhirnya kami pun menitipkan berkas lamaran supaya kami dapat dihubungi kembali.

Kami pun melanjutkan perjalanan dari tempat ke tempat lainnya dari lawfirm tersebut belum tidak ada satupun yang mengatakan bahwa lamaran magang kami pasti diterima sampai-sampai pada kantor yang terlihat lumayan mewah yakni SIP & Partner yang tepatnya pada Jalan raya Mampang yang berada pada timur jalan Raya.

Dari beberapa lawfirm tersebut kami berharap betul bahwa kemudian hari yanag akan kami dapat dihubungi kembali sehingga kami dapat bergabung dan dapat berlajar banyak dimana teknis dilapangan dalam beracara.

Dalam percobaan hari pertama itu kami merasa senang antusias, dan menyebarkan berkas kurang kebih 5 lamaran yang kami titipkan dalam kantor hukum tersebut, dan pada saat itu kami benar-benar mengharapkan bahwa apa yang dilakukan dapat membuahkan hasil, sampai pada berkas terakhir kami titipkan dan kami pun menuju titik temu awal kami berjumpa hingga kami berbincang kembali ngalor ngidul dimana kami saling mensuport.