Jumat, 07 Februari 2020

PSHT Rengel Melahirkan 8 Pendekar

ilustrasi
Aku masih mengingat betul kalau malam rabo itu aku berencana mengikuti latihan IKSPI dengan kawanku yang bernama Azis, karena dia ini sudah beberapa kali mengikutinya akupun diajak latihan supaya dapat belajar bela diri dari orang yang menindas kita, namun tidak jodoh katika aku berangkat waktu itu latihan IKSPI libur.

Di satu sisi aku juga mempunyai tetangga dekat yang bernama Ghufron beliau ini juga mengikuti silat yang bernama PSHT akhirnya aku berniatan untuk daftar ikut latihan, pada saat itu malam minggu aku berangkat bareng dengannya.

Aku berniat sungguh-sungguh berlatih supaya bisa membela diri, sehingga aku sudah tidak mau lagi belajar selain PSHT karena niatku sudah bulat, waktu itu latihan ada di Ranting Rengel tepatnya ada dikoramil.

Aku selalu naik sepeda ontel bersama Ghufron dan juga lainnya, aku masih mengingat latihan pertama aku belajar jatuh depan serta belakang dengan menggunakan teknik dan belajar menendang A yang mana waktu itu yang melatih dari Desa Pekuwon juga bernama Mas Sholeh sebagai pelatih dan Mas Nadjib terkenal dengan galak serta gerakannya yang cepat.

Aku masih ingat ketika latihan sampai pada sabuk calon polos sampai ke sabuk polos bahwa angkatanku waktu itu berjumlah kurang lebih 50 orang, bahkan ketika aku latihan pada koramil Rengel Cab Tuban itu sendiri sampai tidak muat tempatnya hingga latihannya selalu dipisahkan dengan tingkatan lainnya.

Memang latihan dalam PSHT adanya seleksi alam dalam proses menuju warga atau anggota yang sudah disahkan, akhirnya dalam kenaikan sabuk jambon ke ijo angkatanku hanya tinggal 8 orang, temanku yang bernama Huda, Anim, Dhani, Sauki, Udin, Utomo serta Yanto, dimana orang tersebut hasil seleksi dari angkatan 50 orang ketika sabuk calon polos ke jambon.

Waktu siswa zamanku masih lumayan lama ketika latihan kami 8 orang dalam proses menjadi warga digembleng kurang lebih 3 th lebih sampai menjadi anggota PSHT yang sudah disahkan dan disumpah.

Memang ketika siswa sungguh penuh perjuangan melawan malas bahkan kami selalu memotivasi sesama angkatan untuk sampai tuntas meskipun terkadang kita mau berangkat latihan saja badan panas dan begitu berat mengingat osdowernya yang lumayan lama, apalagi di akhir latihan kami selalu dicekokin dengan materi jika tidak hafal adanya sanksi.

Waktu zamanku masih jarang pelatih yang datang dalam setiap pertemuannya sehingga hanya beberapa orang saja yang aktif melatih, aku masih mengingatnya waktu kenaikan ijo ke sabuk putih adanya pergantian ketua Ranting dari kangmas Agus pada Kangmas Luqman.

Badan terasa berat menginjakkan kaki ketempat latihan apalagi dari kejauhan terdengar suara knalpot dua, yakni seorang pelatih atlit yakni Kangmas Nadjib, beliau ini jarang sekali tersenyum atau esbreaking ketika melatih jadi kesannya terlalu serius, berbeda dengan pelatih yang satunya ada Mas Soleh orang biasa saja tetapi ketika melatih kesannya tegas dan mengajarkan pentingnya disiplin, disisi lainnya beliau ini seorang motivator pada siswa.

Jika kami merasa malas dalam berlatih kami saling memotivasi bahkan membuat candaan bahwa ketika nanti kita sama-sama disahkan menjadi warga PSHT nanti akan aktif melatih, dan jika diperkenankan nanti menjadi pengurus(angan-angan), bahkan dalam canda tawaanku, aku disuruh menjadi seorang warga bagian pemberi keSHan pada siswa, sedangkan Dhani dan Huda bagian atlet sedangkan Anim sebagai pelatih pemberi materi senam, Udin bagian teknik tidak kalah unik Yanto berekspektasi sebagai pelatih seni.

Ketika aku merasa pegal lelah ketika dilapangan ada temanku bernama udin yang memberi motivasi panggilan akrabnya jambul yang terkenal dengan orang santai dan guyonan karena terpancar mukanya yang humoris apalagi waktu itu gigi depannya hilang satu, jadi kalau bicara dan dia tertawa kita semua terkesan ikut tertawa.

Sampai pada akhirnya pada tahun 2011 kami disahkan menjadi warga PSHT dari 50 siswa, kami sangat terkesan bahwa dalam pendidikan PSHT mencari jati diri yang sebenarnya sebagai proses pendewasaan menuju manusia yang berbudi pekerti luhur tahu benar dan salah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar