Rabu, 05 Februari 2020

Perjuangan Menjadi Profesi Advokat

Ilustrasi

 Aku beberapa hari kemarin komunikasi tanya kabar pada temanku lama yang mana sudah 2 tahun tidak berjumpa kira-kira begitu, sebab aku mengenal temanku yang bernama Mas Ghulam orang asli Lamongan Jatim kebetulan aku kenal dengannya atas dasar latar belakang yang sama satu himpunan dan sama-sama saudara dalam SH terate.

Aku sudah sebulan yang lalu menyelesaikan pendidikan profesi advokat (PKPA) kebetulan yang menyelenggarakan kampus Universitas Nasional tahun 2019 akhir sehingga dalam pencapainnya nanti mengarah pada profesi advokat, namun sebelum jauh kesananya bahwa kita harus menyelesaikan tahap selanjutnya yakni ujian profesi advokat (UPA).

Masih satu bulan lamanya aku menunggu hari tanggal ujian maka hari-hariku aku menyibukkan diri untuk mencari tempat dimana aku ingin mencari magang, karena kemarin aku tanya kabar sampai-sampai aku diberikan kontak person temannya Mas Ghulam yakni Mas Zaky maka aku langsung berkabar-kabar yang dulunya juga sudah sempat kenal pula dalam satu himpunan.

Mas zaky sendiri adalah alumni kampus UNAS yang sama dengan Mas Ghulam sedangkan aku berbeda yang dari kampus Universitas Al Azhar Indonesia, yang ditemukan dalam satu wadah organisasi himpunan mahasiswa islam kami saling mengenal.

Setelah seminggu lalu aku komunikasi dengan Mas Zaky akhirnya malam senin aku berencana nekad bareng mencari kantor hukum sebagai salah satu prasyarat, sebagai prosedur sebelum menjadi seorang advokat yakni disumpah menjadi seorang advokat maka seorang peserta calon advokat diwajibkan untuk magang selama 2 tahun.

Magang idealisnya selain menjadi tuntutan juga sebagai dasar untuk memahami bagaimana beracara dalam sebuah persidangan dan memahami lebih dalam tentang ilmu dalam ruang kelas perkuliahan sehingga harapannya nantinya menjadi seorang advokat yang berkualitas.

Akhirnya tiba-tiba rencanaku batal karena saudara dari Mas Zaky meninggal, maka rencanaku dapat terlaksana pad esok hari selasa yakni dengan cara nglawang pinggir jalan menyusuri perkantoran menuju dimana kantor yang terpampang bahwa kantor tersebut adalah sebuah kantor hukum dimana kami harus mencarinya.

Kami sepakat bahwa untuk memulai penyusuran tujuan itu kami bertemu ditenpat samping PN Jaksel tepat indomaretpoint ampera yang biasa dibuat nongkrong anak muda, sekitar jam 11an kami bertemu akhirnya berjabat dan saling tanya kabar yang lama tidak berjumpa aku dan seorang temanku Zaky.

Sebab suasan yang kurang mendukung yang akhirnya hujan dan kami pun harus menunggu dimana hujan itu reda kami harus meneduh dan sambil berbincang-bincang dan bertanya-tanya tentang apa perlu disiapkan sebelum terjun ketempat tujuan.

Tepatnya jam 01 siang aku melihat depan pintu indomaretpoint ampera sudah terlihat cerah dan hujan pun sudah reda dan akhirnya kami memulai nglawang bareng menuju dimana kantor hukum itu berada, sebab kami pun tidak berencana manakah kantor yang akan dituju. Kami memang benar dianggap nekad hanya modal berani bertindak meskipun hasilnya tidak tahu seperti apa.

Mengawali kantor hukum yang kami temukan pertama ada diperbatasan antara kemang dan ampera tepatnya samping lampu merah, kami sama-sama masuk dan menanyakan pada pak satpam kebetulam kantor hukum itu bernama Bpk. Djudju akhirnya kami masuk dan bertanya akhirnya kami pun menitipkan berkas lamaran supaya kami dapat dihubungi kembali.

Kami pun melanjutkan perjalanan dari tempat ke tempat lainnya dari lawfirm tersebut belum tidak ada satupun yang mengatakan bahwa lamaran magang kami pasti diterima sampai-sampai pada kantor yang terlihat lumayan mewah yakni SIP & Partner yang tepatnya pada Jalan raya Mampang yang berada pada timur jalan Raya.

Dari beberapa lawfirm tersebut kami berharap betul bahwa kemudian hari yanag akan kami dapat dihubungi kembali sehingga kami dapat bergabung dan dapat berlajar banyak dimana teknis dilapangan dalam beracara.

Dalam percobaan hari pertama itu kami merasa senang antusias, dan menyebarkan berkas kurang kebih 5 lamaran yang kami titipkan dalam kantor hukum tersebut, dan pada saat itu kami benar-benar mengharapkan bahwa apa yang dilakukan dapat membuahkan hasil, sampai pada berkas terakhir kami titipkan dan kami pun menuju titik temu awal kami berjumpa hingga kami berbincang kembali ngalor ngidul dimana kami saling mensuport.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar