Senin, 05 Agustus 2019

PSHT - Memahami Apa itu Dzat Kesah ?


"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)-Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya"

Dalam cuplikan ayat tersebut dalam perspektif Islam bahwa manusia dalam proses penciptaannya ada beberapa unsur yang setidak-tidaknya terdapat dua unsur yang menyelimutinya yakni unsur materi dan nonmateri sehingga manusia hidup sebagaimana semestinya.

Ilmu Setia Hati sebagai pendekatan pemahaman dan cara menguak untuk memahami apa itu Dzat Kesah dan bagaimana manfaatnya dan dikuatkan oleh pemahaman agama secara universal tidak mentah menelannya / fanatik

Unsur materi meliputi jasad atau badan fisik kita sebagai wadah adanya sebuah isi, wadah yakni tubuh jasad yakni terkandung unsur ruh atau jiwa, sehingga dikatakan sebagai satu kesatuan mahluk yakni disebut manusia ada dua unsur yang tidak terpisahkan, akan tetapi manusia yang beriman di ilhami sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa  diberi kelebihan yang dapat membedakan antara mahluk lainnya seperti hal ini hewan, jin ataupun malaikat.

Manusia sebagai mahluk khalifah dibumi diantara penciptaannya, sebab salah satu kelebihan manusia diberi akal untuk memahami tanda-tanda kekuasaan Tuhan atas penciptaan alam semesta ini. Bahkan manusia dapat melebihi malaikat jika manusia tersebut dapat menjadi manusia seutuhnya, dapat menguasai dan mengendalikan hawa nafsu yang sifatnya negatif yang menyelimutinya,  dan manusia lebih mulia dari malaikat.

Allah yang maha Kholik dalam proses penciptaan, manusia hanya diberi sedikit pengetahuan untuk mengetahuinya dan memepercayai dengan akal salah satu memahaminya, berbagai jalan pendekatan tentang kekuasaan tuhan terhadap penciptaan yakni manusia, akan tetapi ada beberapa hal kelebihan manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam hal ini dalam perspektif ilmu Setia Hati dalam wadah organisasi PSHT.

Eyang Suro sebagai tokoh legenda yang mempelopori berdirinya ilmu setia Hati, beliau juga sesosok santri tebu ireng jawa timur, Namun dibalik dasar beliau yang sangat mahir dibidang Pencak Silatnya.

penulis juga mengagumi beliau dalam hal keilmuan spiritual kesetiahatiannya, bahwa ilmu untuk mengenal diri sendiri sedalam-dalamnya sehingga dengan itu dapat mengenal tuhannya (Allah Yang Maha Esa)  jalan menuju manunggal kepada dzat ilahi yang ada dalam diri manusia, lalu bagaimanakah dengan dzat Kesah sebagai tema penulisannya ini, apa itu dzat kesah dan apa manfaatnya ? sebagai salah jalan cara menguak kelebihan manusia diciptakan.

Perjalanan spiritual keilmuan Setia Hati menyebar keseluruh nusantara sampai kepada mancanegara atau diluar negara Indonesia, dari berbagai murid Eyang Suro menurunkan kepada Bpk. Kihadjar Hardjo Oetomo sebagai Pendiri SH PSC dan merupakan pahlawan perintis kemerdekaan, bahwa cikal bakal Berdiri organisasi PSHT atau Persaudaraan Setia Hati Terate.

Dari keilmuan turun temurun yang diajarkan  kebeberapa murid Bpk. Hardjo hingga Kepada RM. Imam Kossoepangat sebagai tokoh legenda PSHT, hingga sampai suatu hari diberi julukan pandhito wesi kuning, serta sebagai salah satu tokoh yang memelopori dapat memberikan syariat aturan baku diajarkan PSHT yakni metode pembangkitan sebuah Dzat Kesah dalam pembahasan ini.

Setiap warga atau anggota PSHT pasti sudah diberikan metode tersebut, akan tetapi tidak semua warga dan minim mengetahui hal tersebut yakni Dzat Kesah, untuk dapat merealisasikan pembangkitan Dzat tersebut maksut dari pada penulisan ini.

Bahwa untuk menjawab pertanyaan diatas, yang sebenarnya dzat Kesah merupakan energi positif yang sudah ada dalam diri setiap manusia akan tetapi hanya anggota yang mengetahui dan menerima keilmuan tersebut, sehingga dapat memahami.

Anggota PSHT untuk dapat memahami pada maksut penulisan literatur pembahasan ini , hanya anggota yang mengetahui secara benar cara dan metode untuk mencapai tujuan utama tema ini. Banyak diluar sana manusia Setia Hati dapat memberikan penjelasan tema ini, akan tetapi tidak banyak pula yang dapat merealisasikan maksut tema ini.

Penulis mempunyai harapan bahwa dalam penulisan ini dapat memahami bukan sekedar menjelaskan secara pengertian secara luar, namun lebih kepada pemahaman dan dapat merealisasikannya.
Penulis sempat berfikir bagaimana mungkin menjelaskan segala sesuatu yang sifatnya non fisik untuk dapat ditangap secara akal, dan dapat direalisasikan. Namun pada kenyataan Dzat yang terkandung dalam diri manusia tersebut dapat dibuktikan dan dirasakan pada manusia yang memahaminya.

Sebagai anggota yang berkeinginan mencapai tujuan maksut tersebut, harus  mengetahui pula kiat-kiat yang perlu dilakukan bukan sekedar pengetahuan saja, akan tetapi benar-benar harus dibuktikan dan dilatih secara kesinambungan, selain itu juga membutuhkan ilmu atau metodenya untuk sampai maksut penulisan ini, tidak lupa pula bimbingan yang secara berkelanjutan bagaimana mengantarkan pada tujuan.

Dengan tahapan tersebut secara bertahap berlatih berkesinambungan untuk memahaminya dan merealisasikannya hingga tahap pemakaian atau menggunakan latihan tersebut dapat memberi manfaat besar pada setiap anggota yang dapat mencapai tujuan yang dimaksut yakni realisasi akan Dzat Kesah.

Anggota dapat meraih manfaat terhadap Dzat Kesah tersebut dengan menggunakan ilmu tersebut berbagai hal, jika di analogikan bahwa suatu gedung dapat dibuka hanya dengan satu kunci dan kunci tersebut dapat membuka semua pintu-pitnu yang ada dalam gedung tersebut. Misalnya sebuah ruangan tersebut ada orang sakit disebabkan kencing batu maka dengan Dzat Kesah dapat dinormalkan ataupun untuk kepentingan yang sifatnya nonfisik atau gangguan non medis sangat bisa digunakan dengan diiringi berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai Pencipta manusia menguasai alam semesta.

Berbagai hal besar manfaatnya jika dipelajari secara kesinambungan, namun dalam penelitian diindonesia belum pernah secara ilmiah membuktikan hal demikian mengetahui terkait Dzat yang terkandung dalam diri manusia dan manfaatnya bagaimana.

Penulis beberapa kali mencari referensi terkait buku yang menjelaskan Dzat kesah untuk dapat menjelaskan secara ilmiah, dapat ditangkap secara nalar manusia, namun dibeberapa luar negeri ada beberapa penulis buku yang mana buku tersebut menjelaskan mirip dengan pembahasan ilmu Dzat Kesah tanpa harus berfikir bahwa keilmuan yang seperti ini harus cenderung pada sesuatu yang ghoib atau kaitannya dengan makhluk halus ciptaan tuhan, atau sesuatu yang mistis, maka tidak juga harus berfikir demikian.

Penulis juga menguatkan keilmuan tersebut pada buku yang menjelaskan secara ilmiah tidak lain adalah Dzat kesah tersebut, namun dengan bahasa yang berbeda misalnya buku yang dikarang oleh Choe Sok kui, yang menjelaskan cara dan manfaat mengolah nafas secara halus.

Karena penulis menacari sudut pandangan keilmuan ini tidak monoton pada hal sifatnya agamis leterleg menangkap segala sesuatu dengan mentah, maka keilmuan Setia Hati dapat berjalan dan dikuatkan oleh manusia Setia Hati beriman sesuai ajaran agama dan kepercayaan masing-masing, sebab keilmuan Setia Hati lewat pendekatan alamiah atau alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai tanda kekuasaannya dengan memanfaatkan alam ini untuk sampai pada bagaimana kita mengenal diri sehingga dekat dengan tuhan.

Penulis juga mempunyai harapan untuk mengingatkan kepada saudara kadhang PSHT dapat menguri-nguri sebuah keilmuan pencetus dari saudara tua dahulu sehingga dapat terjaga dan lestari keilmuan yang jarang dimiliki setiap warga terlebih era modern saat ini.


Hidup Merupakan Pembelajaran Menuju Kesempurnaan
Salam Persaudaraan
Muhammad Irwansyah
085711685736

3 komentar: