![]() |
ilustrasi kasihh iu |
Ibu merupakan orang tua yakni perempuan karena sebuah ikatan suami atau istri atau tidak secara biologis adalah seorang ibu yang telah melahirkan anak dari kecil atau sampai besar yang senantiasa mendidik dan mengasihi anak. Bahkan orang yang rela mempertaruhkan nyawa demi lahirnya sang buah hati. Ibu adalah sosok paling penyayang yang dengan penuh kesabaran merawat sang bayi mungil, yang setiap keinginannya hanya dibahasakan dengan tangisan, bahasa yang terkadang menjengkelkan bagi sang pendengar.
Cinta ibu juga yang membuat sang anak mampu menghadapi masa remaja yang penuh dengan emosi, gejolak muda yang agak sulit terkendali. Tapi, semua itu terasa mudah dilalui melalui perhatian ibu yang penuh kasih
Ibu adalah seorang yang sangat berperan penting dalam merawat anak atau mendidik anak agar bisa mempunyai kepribadian yang baik. Sehingga kepribadian anak yang baik itu tidak lepas dengan kasih sayang seorang ibu yang begitu besar terhadap anak.
Ajaran Nabi yakni islam menganjurkan menanamkan rasa kasih sayang. Karena islam sesungguhnya adalah kasih sayang. Walaupun kita mungkin beda agama, beda pandanngan, beda aliran, juga beda politik. Rasa kasih sayang semestinya kita junjung tinggi.
Dalam sebuah cerita sahabat beliau Umar bin Khattab masuk surga karena bersikap kasih dan sayang terhadap seekor burung, yang dia tidak tega dipermainkan oleh seorang anak berbuat kasih dan sayang terhadap bintang saja ada balasannya, apalagi terhadap sesama manusia Secara biologis, wanita memiliki hati yang lebih lembut dibandingkan laki-laki.
Ia memiliki kepekaan dan sensitivitas yang lebih, perasaanya lemah lembut sehingga mudah berimpati. Ia lebih mudah merasakan kondisi yang sedang terjadi sehingga ia bisa menjadi tempat bersandar dari masalah-masalah yang ada.
Suatu ketika Rasulullah mengadukan ketakutan kepada istrinya (turun wahyu pertama), Dengan sederhana setenang mungkin, Khodijah mengkondisikan Rasulullah, ia menyelimuti beliau dan meyakinkan bahwa ia akan ada di sisi Rasulullah. Hal sderhana itu ternyata mampu menenangkan kegelisaan Rasulullah. Realitas kasih sayang yang dituntut oleh agama ialah seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw.
Rasul mengajarkan bahwa ukuran kasih sayang optimal yang semetinya diberikan kepada makhluk Allah adalah seperti kasih sayang pada diri sendiri. Sebaliknya jika kasih saying pada diri sendiri tidak berbanding lurus dengan kasih sayuang pada orang lain, Rasulullah menilainya dengan sebutan tidak beriman. Dengan demikian, kualitas keimanan menunjukkan kepekaan rasa untuk mengasihi orang lain.
- Memenuhi Kebutuhan Fisiologis dan Psikis
Sering dikatakan bahwa Ibu adalah jantung dari keluarga. Jantung dalam tubuh merupakan alat yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Apabila jantung berhenti berdenyut maka orang itu tidak bisa melangsungkan hidupnya. Dari perumpaan ini bisa disimpulkan bahwa kedudukan seorang ibu sebagai tokoh sentral, sangat penting untuk melaksanakan kehidupan.
- Peran Ibu dalam Merawat dan Mengurus Keluarga dengan Sabar, Mesra dan Konsisten.
Ibu mempertahankan hubungan-hubungan dalam keluarga. Ibu menciptakan suasana yang mendukung kelancaran perkembangan anak dan semua kelangsungan keberadaan unsur keluarga lainnya. Seseorang ibu yang sabar menanamkan sikap-sikap, kebiasaan pada anak, tidak panik dalam menghadapi gejolak di dalam maupun di luar diri anak, akan memberi rasa tenang dan rasa tertampungnya unsur-unsur keluarga.
- Peran Ibu Sebagai Pendidikan yang Mampu Mengatur dan Mengendalikan anak.
Ibu juga berperan dalam pendidikan anak dan mengembangkan kepribadiannya. Pendidikan juga menuntut ketegasan dan kepastian dalam melaksanakannya. Biasanya seorang ibu sudah lelah dari pekerjaan rumah tangga setiap hari, sehingga dalam keadaan tertentu, ituasi tertentu, cara mendidiknya dipengaruhi oleh emosi. Misalnya suatu kebiasaan yang seharusnya dilakukan oleh anak, anak tidak perlu melakukannya, bila ibu dalam keadaan senang. sebaliknya bila ibu sedang keadaan lelah, maka apa yang harus dilakukan anak disertai bentak-bentakan.
- Ibu Sebagai Contoh dan Teladan.
Dalam mengembangkan kepribadian dan membentuk sikap-sikap anak, seorang ibuperlu memberikan contoh dan teladan yang dapat diterima.
- Ibu Sebagai Manajer yang Bijaksana.
Seorang ibu menjadi manajer di rumah. Ibu mengatur kelancaran rumah tangga dan menanamkan rasa tanggung jawab pada anak. Anak pada usia dini sebaiknya sudah mengenal adanya peraturan-peraturan yang harus diikuti. Adanya disiplin di dalam keluarga akan memudahkan pergaulan di masyarakat kelak.
- Ibu Sang Pemberi Pelajaran.
Seorang Ibu juga memberi rangsangan sosial bagi perkembangan anak. Sejak masa bayi pendekatan Ibu dan percakapan dengan ibu memberi rangsangan bagi perkembangan anak, kemampuan bicara dan pengetahuan anak.
Peran Ibu Dalam Mendidik Anak Selain ibu berperan dalam kelarga ibu sangatlah berperan penting dalam mendidik anak, bahkan seorang ibu mendidik kepada anak itu sejak dalam kandungan lalu lahir bahkan dewasa adalah sebagai pendidik sejati.
Ketika bayi mulai bisa menendang-nendang perut ibunya dalam kandungan, atau ketika bayi mengajak begadang ibu yang telah capek dan mengantuk, proses interaksi antara ibu dan anak mulai berlangsung. Orang tua mulai menjalani komunikasi dengan anak, sekaligus mengembangkan sikap-sikap terhadapnya.
Begitu pun ketika bayi lahir dan mulai memenuhi rumah orang tuanya dengan tangis, terjadi proses pendidikan akhlak. Tangis bayi bisa ditanggapi bermacam-macam oleh orangtua. Sebagi bahagia sekali karena inilah saatnya ia merasakan lengkapnya hidup sebagai manusia, sebagai suami atau istri sempurnalah makna pernikahan dengan hadirnya bayi sebagai pengikat kasih sayang.
perempuan mempunyai kedudukan yang istimewa dalam kehidupannya. Ia adalah istri bagi suaminya dan ibu bagi anak-anaknya. Ibu bagi seorang anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah atau suci. Anak ibarat kertas putih yang siap ditulis apa saja dan menggunakan tinta warna apa saja. Seorang ibu dibebani tugas berat nan mulia untuk mengisi kertas putih tersebut dngan tulisan yang fitrah sebagaimana dituntunkan oleh agama yang fitrah, islam.
Ibu sebagai pendidik dan membesarkan anak adalah pekerjaan yang maha berat. Diperlukan ketekunan, kesabaran, serta kejelian untuk mengenal karakter dan jiwa anak, sehingga dapat dengan mudah mendidiknya.
Anak dilahirkan dalam keadaan suci yang harus dipertahankan oleh orangtua, terutama ibunya yang setiap hari berinteraksi dengan mereka. Karena posisinya yang amat signifikan dalam mendidik anak, seorang ibu diwajibkan membekali diri dengan metodologi pendidikan anak yang islami memahami psikologi anak, membekali dengan pengetahuan tentang tanggung jawab terhadap anak, mempersiapkan diri agar mampu memberikan alternative dan jalan keluar dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh anak. Dengan demikian, seorang ibu benar-benar mengerti akan tanggung jawab tehadap anak.
Seorang ibu juga mendidik anak dalam segi akhlaknya, akhlak menyagkut cara anak berbicara, bersikap, dan bertingkah laku. Agar sesuai dengan ajaran islam, anak harus dibiasakan berperilaku mulia sejak kecil.
Orang tua harus membinanya dengan memberikan suri teladan yang baik. Mengingat anak mudah sekali meniru dan menyerap apa yang ia lihat dan mendengar dari orang-orang di sekelilingnyaSuasana rumah yang kondusif, yang dipenuhi dengan nilai-nilai moralitas keamanan, akan sangat mendukung anak bersikap dan bertingkah laku santun dan islami. Di antara nilai-nilai moralitas yang harus ditanam kepada anak sejak dini, antara lain.
- Berkata jujur, santun , dan sopan
- Kasih sayang terhadap sesama, kepada hewan, dan tumbuhan
- Hormat dan patuh kepada orang tua.
- Membiasakan berdoa setiap beraktivitas, seperti makan, tidur dan lain-lain
- Hormat kepada kakak dan orang yang lebih usianya.
- Memohon dan member maaf
- Adab sehari-hari
- Adab bertamu dan menerima tamu, dan lain-lain
Ibu memang pendidik sejati meski dg keterbatasannya...
BalasHapus