Sabtu, 05 Oktober 2019

Perbandingan Falsafah Hidup India Dan Timur




Pemikiran filsafat India selain memiliki persamaan dengan pemikiran filsafat pada umumnya juga menunjukkan adanya kekhususan karakteristik. Namun dalam perkembangan pemikiran filsafat India, ternyata banyak dipengaruhi oleh akar budaya India itu sendiri, sehingga di India pemikiran filsafat berkaitan erat dengan tradisi, kebudayaan, dan agama.

Pemikirannya bercorak religius, sehingga suatu kekuatan rukhani yang memiliki peranan penting dan besar dalam mencapai keselamatan hidup manusia, Filsafat dimaksudkan untuk mengarahkan dan menunjukkan kepada manusia dalam usahanya mencapai tujuan hidup yaitu kebahagiaan.

Filsafat India memiki karakteristik 1). Motif spiritual, 2). hubungan antara filsafat dan hidup 3). Sikap dan pendekatan introspektif terhadap realitas. Kecenderungan kea arab Idealisme khususnya Hindusime. 5). Intuisi diterima sebagai satu-satunya metode untuk mencapai kebenaran., 6). Penerimaan otoritas Veda dan 7). Pendekatan sintesis terhadap pengalaman dan realitas dengan mempertimbangkan aspek tradisi.

Ditinjau dari sejarah ftlsafat, pemikiran ftlsafat India dapat dikelompokkan menjadi dua aliran yang besar yaitu Hinduisme (Ortodoks) dan Buddhisme .(Heterodoks). Pertama, Hinduisme. merupakan peletak dasar dari tradisi pemikiran filsafat India yang mendasarkan pemikiran-pemikirannya pada otoritas Veda.

Hinduisme dapat diartikan sebagai cara hidup yang khas bagi suatu hangsa secara menyeluruh, suatu etos nasional yang tidak bisa dijamah meskipun bukan tidak nyata, lebih dari pada sebagai suatu agama dalam arti kata Barat, yakni kesetiaan pada pewahyuan yang dipercayai sebagai pemberian Tuhan dan pemujaan kepada Tuhan sesuai dengan isi pewahyuan itu.

Hinduisme memiliki aliran pemikiran yang cukup banyak, yang pada umumnya mengajarkan agar manusia selalu berupaya untuk mencari keselamatan hidup, Hinduisme mengajarkan adanya tiga jalan keselamatan yang bisa ditempuh oleh manusia yaitu: jnana, bhakti, dan karma.

Jnana Jalan keselamatan melalui penghayatan dan pemahaman terhadap pengetahuan yang paling dalam yaitu manusia meleburkan dirinya dalam realitas yang Mutlak/Brahman diartikan sebagai Supreme Being, merupakan daya hidup agung, menghidupkan, menggerakkan kosmos bagi segala sesuatu termasuk manusia.

Brahman sebagai realitas yang Mutlak merupakan satu kesatuan dengan jati diri manusia (atman), karena pada dasamya segala sesuatu itu merupakan manifestasi Brahman.antara lain Bhakti, dihayati melalui sikap bhakti yang tulus, sehingga manusia akan terbebas dan ikatan-ikatan kelahiran kembali. Karma, artinya dilakukan dengan cara memenuhi kewajiban manusia, yaitu melalukan perbuatan yang memang layak dan benar. Dalam Hinduisme tujuan ·utama dari pemikiran fIlsafat adalah untuk menemukan jati diri yang paling hakiki yang disebut atman untuk kemudian menyatu dengan Brahman.

Hinduisme memusatkan perhatiaannya terhadap pembahasan tentang Brahman, sehingga bersifat theosentris, kemudian mendapatkan reaksi dari Buddhisme dengan maksud menjadikan manusia sebagai pusat perhatian pemikiran (antroposentris).

Kedua, Buddhisme  merupakan aliran fIlsafat heterodoks yang tidak mengakui otoritas Veda, Jainisme dan Carvaka yang tidak begitu berkembang, juga tidak mengakui Veda. Buddhisme melontarkan kritik·kritik tajam terhadap hinduisme, terutama keberatan terhadap kebiasaan yang dilakukan oleh para brahmana, seperti upacara korban.

Pemikiran Buddhisme memiliki karakteristik antara lain: 1. pesimistis, hidup merupakan penderitaan dipandang sebagai Buatu yang rill dan eksistensial 2. optimistis, menolak hal-hal yang bersifat spekulatif dan mengesampingkan hal-hal yang tidak pasti dapat diketahui 3. pragmatis, Jebih mengutamakan yang perlu dalam mengatasi penderitaan 4. saintifik, pengalaman pribadi digunakan sebagai sarana untuk mencari hubungan sebab akibat 5. empiris, pengalaman prihadi dianggap yang benar demokratis, tidak membedakan status manusia. dan 7. terapetis. berusaha untuk menyembuhkan penderitaan manusia.

Pemikiran filsafat Buddhisme juga dijelaskan dalam ajaran triratna yaitu buddha, dharma, dan sangha. Pertama, buddha yang berasal dati kata budha, bangun dari kesesatan. Buddha adalah orang yang sudah dicerahi atau mendapatkan pencerahan. Setiap orang pada dasamya memiliki kodrat buddha, namun karena belum semua memperoleh pencerahan maka masih terikat pada kelahiran kembali Kedua, dharma, ajaran yang bersisi empat kebenaran mulia (catur arya satyam) yang terdiri atas: dukkha (penderitaan), samudaya (sebab dari penderitaan), nirodha (peniadaan penderitaan), dan margo (jalan untuk menghindari penderitaan).

Kemudian dirumuskan dalam bahasa yang efisien dan efektif dengan pemilihan kata-kata yang tepat, sedangkan pemikiran filsafat Timur banyak disampaikan sebagai ungkapan isi hati dan perasaan. Pemikiran filsafat Timur kadang-kadang diungkapkan dalam bentuk simbol-simbol sebagai manifestasi hal-hal yang konkret, sedangkan dalam filsafat Barat para filusuf cenderung menggunakan rumusan yang abstrak, sehingga memiliki cakupan yang Iuas' bahkan ada yang sampai tidak terhingga.

Kedua, tujuan utama dalam pemikiran filsafat Timur untuk menjadi orang yang bijaksana dan bahagia. dalam arti hidup ini penuh dengan ketenteraman dan keselamatan. Pemikiran filsafat Barat lebih diarahkan untuk memahami rahasia alam semesta dan menemukan ilmu pengetahuan yang baru.
Penjelasan ini juga diketahui bahwa para filusuf Timur lebih menekankan pada manusia untuk hidup menyesuaikan diri dengan alam semesta, sedangkan pemikiran Barat selalu berusaha untuk mengesampingkan alam semesta demi kepentingan manusia.

Ketiga, pemikiran filsafat Timur sering lebih bersifat pesimis, pasif, dan menekankan harmoni, sedangkan fllsafat .Barat bersifat optimis penuh konflik.. Begitupula manusia sebagai individu dalam pemikiran Barat mendapatkan otonominya yang besar, sedangkan dalam pemikiran  filsafat Timur lebih ditekankan peranan manusia dalam kehidupan sosial  bermasyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar