Senin, 27 Januari 2020

Info Terbaru seputar Mitra Grab 2020

Ilustrasi

Sudah beberapa hari kemarin aku bersama temanku azis sudah membicarakan bagaimana prosedur dalam mendaftar menjadi mitra grabbike, kebetulan temenku azis ini adalah salah satu mitra grab bike yangg kesehariannya digunakan untuk mencari rizki dengan cara ngegrab.

Alih-alih menjadi lumayan jika kalian sudah kerja ataupun belum bekerja secara profesi bidang tertentu, namun kalian dapat menyambi waktu luang mendaftar grab bike untuk menambah penghasilan kalian.

Kebetulan pada hari senin tanggal 27 tahun 2020 aku sudah menyiapkan segala berkas dari ijazah sampai pada perlengkapan berkas motor sudah kusiapkan untuk mencoba mendaftar grab bike yang mana sebelumnya aku juga sudah mendaftar secara online cuman sudah lebih 2 bulan tiada info kelanjutannya.

Hari senin aku bersama azis memulai berangkat pagi dari jam setengah 06 pagi dari Jakarta Selatan menuju kantor cibubur untuk menyiapkan lebih awal dalam pendaftaran sehingga harapannya dapat waktu yang mencukupi dalam antrean panjang pandaftaran grab bike.

Aku membawa motor dua dengan azis, berangkat dengan penuh semangat bertujuan untuk menjadi mitra grab bike, sampai-sampai macet perlu kulewatin namun alhamdulillah tidak begitu macet seperti jam biasa karena sudah kuperkirakan jam berangkat kerja pastilah jika menjelang siang akan macet parah.

Aku dalam perjalanan menempuh waktu kurang lebih satu jam setengah dan akhirnya sampailah kita disana kantor langsung grab wilayah cibubur dekat dengan Gor Popki, sesampai disana belum begitu banyak orang karang masih jam tujuh kurang.

Aku menuju parkiran dan memarkir motorku yang kubawa, hingga kutanyakan kebeberapa orang yang ada disekitar kantor grab, akhirnya bertemulah dengan salah satu karyawan dari grab, ternyata setelah aku ngobrol panjang lebar ternyata ada beberapa perubahan kebijakan dari perusahaan grab bike termasuk syarat menjadi mitra driver grab.

Aku sempat bertanya apa saja perubahan persyartan dalam mendaftar menjadi mitra grab, sehingga dijelaskan panjang lebar bahwa untuk tahun 2020 awal bulan masih di tutup dan bertepatan juga aku kesana sedang tutup belum dibuka pendaftaran adapun pembukaannya menurut karyawan tersebut kira-kira awal sampai pertengahan bulan februari 2020.

Persyaratan dalam menddaftar pun banyak yang dirubah termasuk jika kalian mendaftar yang dulunya motor pembuatan tahun 2011 masih diperbolehkan mendattar menjadi mitra grab, ternyata di tahun 2020 motor diwajibkan minimal motor pembuatan tahun 2015, sehingga dibawah tahun tersebut tidak akan diterima.

Bahkan aku juga sempat bertanya ada beberapa pengalaman pendaftar menjadi mitra grab yang sudah tua diatas 40 tahun akan dipersulit dan kemungkinan usia tua tidak akan diterima sebab inilah kebijakan terbaru pada tahun 2020.

Selain itu dalam prosedur pendaftaran akan lebih diperketat jika dulunya tanpa tes sekarang diwajibkan mengikuti tes setiap peserta pendaftar mitra, bahkan dalam hari senin tanggal 27 tahun 2020 hanya dibuka untuk driver go food yang harus menggunakan scooter yang khusus untuk makanan, dan go food sendiri akan terus dibuka dalam rangka untuk memenuhi tarjet yang sudah ditentukan oleh perusahaan.

Senin itu aku bersama azis mendaftar grab bike belum menghasilkan apa-apa namun setidaknya mendapat informasi yang valid pada kebijakan perubahan-perubahan pada pendaftaran mitra grab.

Selasa, 21 Januari 2020

MI Miftahul Ulum Pekuwon Punya Cerita

Dokpri

Bajuku putih terlihat besar longgar dan celanaku terasa kecil ketika aku memakai sekolah yakni MI Miftahul Ulum Pekuwon, pagi aku berjabat tangan pada ibu untuk berangkat kesekolahan, sebab sekolahanku itu masih dalam satu Desa Pekuwon maka aku tak perlu memakai kendaraan.

Jika di hari senin kami harus berangkat lebih awal sebab kami harus mengikuti upacara bendera merah putih seperti halnya sekolahan lainnya, namun perlu diketahui keistimewaan sekolahanku dibanding lainnya adalah ketika upacara ada sebuah penutup hafalan seperti ikrar yang mana kami dijadwalkan untuk memimpin kedepan dan wajib hafal sebab bayangkan saja jikalau tidak hafal begitu malunya yang memimpin ikrar tersebut.

Waktu upacara apabila kami sampai terlambat datang sebelum upacara maka siswa setelah mengikuti kegiatan upacara akan dijemur panas matahari didepan sekolahan  dan terkadang disuruh menghafal ikrar tersebut sampai kemudian hafal.

Ketika pelajaran dimulai barulah kami diikutkan untuk bisa masuk kelas dan bergabung pada yang lainnya, suasana kelas terkadang begitu diam ketika salah satu guru yakni bapak Ali Mahmudi mengajar, bahkan jikalau rame terkadang disuruh maju kedepan disuruh menggantikannya dan berdiri didepan.

Aku pikir dalam kelas satupun tidak ada yang berani bersenda gulau jika beliau mengisi dan menerangkan pelajaran termasuk pelajaran pengetahuan bahasa jawa, sebab beliau ini adalah guru langsung dari kepala sekolah sehingga berbeda cara mendidiknya dengan guru lainnya.

Ada cerita juga yang tidak kalah unik masa dulu jika kami harus masuk kelas mata peklajaran sejarah kebudayaan islam yang diajar langsung oleh bapak muzaidi dan pastilah kami juga tidak banyak bicara dikelas, sebab ceritanya begitu panjang dan kami begitu serius memperhatikan cerita tentang nabi dan sahabatntya.

Pelajaran ini sering diterangkan dalam bentuk cerita kepada semua siswa dikelas sampai-sampai kami banyak yang tertidur sebab dalam sistem mengajar jarang ada esbreaking artinya jika dijelaskan terlalu monoton dan cenderung serius.

Waktu itu aku duduk dikelas 5 yang bertepatan satu bangku dengan Saiful dan sebelah belakang ada Ahmad Rifai dan sebelah kursi kanan Shoimun dan yang duduk paling depan adalah Haris dan Shobah dimana jika dikelas dikenal dengan murid yang rajin.

Aku masih ingat di hari selasa pagi masuk kelas, dan setiap malamnya kami harus menghafal dan waktu itu sekolahan masih menerapkan pelajaran nahwu shorof, pelajaran tersebut dengan sistem menghafal, bahkan ketika pagi kami masuk wajib maju kedepan satu persatu.

Aku masih mengingat yang mengajar nahwu shorof adalah Bapak Ali Nurhasan tidak lain adalah tetangga sendiri, beliau ini juga mempunyai sisitem mengajar berbeda jika mengajar tampak biasa dan tenang akan tetapi jikalau ada satu murid disuruh maju kedepan dan sampai tidak hafal maka disuruh berdiri didepan kelas bahkan sampai harus dicubit rambut yang sebelah telinga sehingga jika ditarik rambut terasa panas apalagi jika ditarik keatas, kami hanya bisa diam dan sambil membuka mulut karena sakit.

Pak Ali memang tegas dalam mendidik dan cara mendidik guru dahulu dengan guru sekarang berbeda mungkin jika sekarang jika ada murid dipukul sedikit saja maka guru yang memukul harus berurusan dengan hukum.

Aku mengetahui bahwa cara mendidik seperti itu memang sistem dahulu dalam memberi pelajaran bagi sisiwa yang kurang rajin dalam mengerjakan tugas, dan aku menyadari bahwa pendidikan dahulu pendidikannya cenderung pada orientasi pendidikan karakter pada siswa sehingga harapannya siswa mempunyai sikap yang mengedepankan sopan dan santun.

Ketika bel berbunyi istirahat maka siswa kebanyakan sekarang akan langsung cepat pergi kekantin dan akan menikmati makan dari uang yang diberikan oleh orang tua, namun dahulu aku sekolah karena kondisi maka jikalau istirahat kami harus pulang kerumah untuk mengisi perut sebab kami jarang diberi uang saku.

Jam 09:30 waktunya kami istirahat dan kami bersama kawan lainnya barulah bisa pulang kerumah masin-masing dan setalah kami selesai makan, maka kami bersama berangkat bareng lagi kesekolah.
Setiba kami disekolah maka kami pun masuk dalam kelas seperti biasanya, dan jikalau ada waktu istirahat maka kami menyempatkan waktu untuk bermain bola kasti yang mana bola tersebut dibuat dari daun kelapa yang harus dilempar dan dan dikembalikan sampai harus dilempar balik sejauhnya.

Sebab sekolahanku waktu itu belum begitu ada wahana untuk bermain maka kami mengisi istirahat dengan bercanda dengan teman lainnya bahkan kadang-kadang ada teman yang lainnya waktu istirahat refrshing ketempat persawahan karena tidak jauh dengan sawah pak tani menanam jagung, sebab disitulah kami mengenang sekolahan dengan cara yang sederhana kami bisa tertawa bersenda gurau dengan yang lainnya.






Minggu, 19 Januari 2020

PSHT - Pelestari Ilmu setia Hati

Dokpri

Banyak para sesepuh yang mengatakan bahwa ilmu setia hati memang luas bahkan jika kita mendalami ilmu setia hati sampai nafas terakhirpun masih tetap  tidak akan habis, maka dalam wadah organisasi pencak silat yakni PSHT (persaudaraan setia hati terate) kami mengenal ilmu setia hati.

Kami dilahirkan dengan berbagai latar belakang yang berbeda kami menghimpun dalam wadah PSHT hingga kami saling mengenal dan menyayangi terutama pada setiap warga yang sudah disahkan menjadi anggota kami menjadi saudara.

Berawal dari himpunan para sesepuh PSHT termasuk dalam hal ini yang menjadi pelopor brigade bulungan adalah Mas Mahendro sebagai pembimbing kita dalam mendalami dan mempelajari ilmu setia hati, beliau salah satu warga sesepuh yang sudah menyandang tingkat II disahkan langsungg oleh Ketua Umum PSHT yakni Kangmas Tarmadji (Alm).

Kami berlatih bersama mas wahyu dari sragen, mas hari, mas handoyo dan beberapa saudara lainnya yang tidak kusebutkan satu persatu, setiap malam minggu selalu menyempatkan waktu untuk menggali lebih dalam ilmu setia hati.

Pelajaran ini di khususkan untuk anggota yang sudah disahkan atau warga PSHT dimana latihan ini berawal dari bulungan, atas sebab tertentu demi efektifitas latihan maka latihan ini dipindahkan tempat kediaman pembimbing langsung.

Pelajaran kami memang sederhana, kami memperdalam pernafasan yang khusus untuk anggota yang sudah disahkan dalam hal ini di khususkan pelajaran untuk menggali tabir dimana manusia diciptakan, serta mengungkap rahasia hidup dalam pendekatan ilmu setia hati.

Selain kita mempelajari rahasia kehidupan manusia diciptakan kami juga diajarkan jurus yang khusus untuk anggota PSHT untuk membela diri, kami semua merasa nyaman dan tentram terhadap pelajaan yang diajarkan oleh kami, sebab harapan kita belajar mendalami ilmu setia hati supaya dapat memperbaiki kehidupan kita lebih baik dalam pendekatan ilmu setia hati.

Kami belajar ilmu setia hati sudah jelas alur keilmuan setia hati sebab pembimbing kita yakni Mas Mahendro adalah murid dari Mas Biyanto, sedangkan sesosok Mas Biyanto sendiri adalah murid kinasih dari tokoh PSHT yakni mas Imam Koessoepangat sehingga jalur keilmuan terjaga keasliannya dan era sekarang keilmuan PSHT sempat terkaburkan seiring perkembangan zaman.

Mas Mahendro panggilan dekatnya pada kami semua, beliau dikenal dengan sesosok sesepuh yang terkenal dengan keilmuan spiritual dengan keunggulan penyembuhan, bahkan penyembuhan yang sifat medis maupun medis dapat disembuhkan dengan jalan ilmu setia hati, sehingga tidak heran kami yang belajar sama beliau diajarkan untuk memperdalam ilmu asli dari setia hati.

Sebelum menginjak jauh dalam penyembuhan praktiknya, terlebih dahulu kita diajarkan pola dasar pernafsan yang benar, sehingga dasarnya diperkuat hingga nanti akan semakin memperdalam dan dapat memberikan manfaat terutama kami diajarkan dalam penyembuhannya, sehingga harapannya keilmuan ini dapat meberikana manfaat besar dalam diri kita, organisasi, bahkan keluarga maupun orang lain.

Sangat mirip dengan wejangan yang dulu sesepuh mas Imam Koessoepangat berpesan pada kami anggota PSHT, bahwa dalam mempelajari ilmu setia hati itu pasti sifatnya memberikan manfaat bukan ilmu yang sifatnya merusak atau negatif dan bukan ilmu karangan pula.

Dalam matematis apa manfaatnya belajar pernafasan tidak dapat diparamaterkan, bahkan belajar mengungkap rahasia tabir hidup dan mengungkap zat kesah dalam diri manusia diciptakan yang nanti akan memberi manfaat banyak, Pastinya dapat memberikan wawasan yang sifatnya positif dalam organisasi PSHT atau masyarakat.

Dokpri

Prosedur Sidang Tilang

ilustrasi

Hay guys, jika kalian ditengah jalan berkendara dan kendaraan motormu surat-suratnya tidak lengkap ternyata tiba-tiba kalian ditilang dijalan atau sedang ada razia polisi lantas, kalian jangan kawatir guys ternyata sidang tilang tidak seribet yang kalian bayangkan lalu bagaimana menghadapi sidang tilang ?

Beberapa hari kemarin ketika aku dari bintaro ciputat dalam perjalanan pulang ternyata dalam tikungan satu arah tiba-tiba ada operasi lalu lintas dan akhirnya karena kendaraanku hanya telat pajak harus ditilang atas dasar tidak lunas pajaknya, meskipun surat-surat lengkap.

Ketika aku menghadapi pak polisi dengan santai kupikir tidak sampai kena tilang ternyata setelah kubicarakan baik-baik ini dengan bapak polisi, tapi ini bagian dari razia operasi seluruh Indonesia jadi mau tidak harus ditilang.

Tapi tenang guys, jika kalian sepertiku kalian tidak usah kawatir sebab apa kualami itu dalam sidang tilang tidak ribet. Kalian ketika ditilang pasti kalian diberikan surat tilang pada pelanggaran motor yang kalian bawa saat berlalu lintas, misalnya kalian tidak mempunyai surat izin motor ataupun STNK.

Pak polisi pasti akan memberikan surat jadwal yang sudah ditentukan, kalian hanya mengikuti jadwal tersebut dan sudah dicantum dimana kalian harus menghadapi sidang pelanggaran motor yang tidak lengkap.

Dulu jika kalian ditilang harus menghadap ke Pengadilan Negeri sebagai tempat sidang tilang ternyata sekarang sudah beralih pada kejaksaan terdekat tempat kalian tinggal guys, jadi jangan salah tempat dalam menghadap sidang tilang.

Kalian jangan lupa guys bawa surat sidang tilang pada kejaksaan tersebut, misalnya kalian tinggal di Jakarta Selatan maka kalian harus bawa surat tilang pada jadwal yang sudah ditentukan yakni pada kejaksaan negeri Jakarta Selatan.

Biasanya dalam sidang tilang ini yang membosankan hanyalah menunggu panggilan setelah kalian membawa surat tilang dan mengambil karcis pengambilan berkas yang ditilang misalnya yang ditahan STNK/SIM.

Setelah kalian menunggu bermenit-menit atau bahkan jika waktu sidang tilang banyak orang ditilang, maka kalian harus menunggu lebih lama. Namun sidang ini sebenarnya hanya sebentar karena dari pihak kepolisian hanya memanggil nomor antrian dan pelanggaran apa yang kalian lakukan, setelah itu pembacaan pasal pelanggaran langsung membayar dan selesai.

Jadi kalian tidak perlu kawatir guys sebab sidang tilang itu tidak ribet, dan jika kalian ditengah jalan mending kalian pilih sidang tilang saja jikalau harus panik dan berusaha meminta pak polisi mengembalikan berkas kalian yang ditahan dan lebih baik mengikuti prosedur saja guys.

Senin, 13 Januari 2020

Siswa MAN Rengel Punya Cerita unik

MAN Rengel

Memang terkadang masa paling banyak kenangan ketika waktu sekolah, waktu itu aku masih duduk dikelas 2 MAN Rengel yang sebelumnnya  belum berganti menjadi MAN 2 Tuban yang sekarang ini, sebelum aku lulus dan merantau ketanah orang aku masih tinggal berdua dengan sang ibu dirumah.

Seperti halnya ibu pada umumnhya ketika pagi hari suasan desa memang seorang ibu disibukkan dengan kegiatan dirumah termasuk didapur, sebab aku tinggal berdua ibu itulah jika pagi hari aku menyempatkan membantu ibu dirumah sebelum berangkat sekolah.

Aku masih ingat ketika hari rabo yang harus memakai seragam batik sekolah MAN Rengel, kurun tahun 2013 aku kelas 2 MAN dan akupun mengambil jurusan IPS tepatnya dikelas IPS 3. Namun karena waktu itu ibuku aktivitasnya banyak sehingga aku harus membantunya lebih lama.

Aku melihat jam sudah pukul setengah tujuh, aku dengan sibuk lalu persiapan untuk berangkat kesekolah, namun karena terburu sampai menunjukkan waktu jam tujuh kurang 30 menit dan jam 7 harus sudah disekolah sedangkan rumah ada dibarat yakni Desa Pekuwon lumayan dari jarak sekolah.

Aku berjabat tangan kepada sang ibu lalu aku minta pamit untuk berangkat kesekolah, lalu ibupun mengatakan bahwa aku harus hati-hati meskipun waktu menunjukkan sedang berjalan dan tinggal sedikit waktu untuk sampai kesekolah.

Merasa tergesa-gesa ketika aku dijalan, dalam benak pikiranku ini gimana ya jika aku terlambat, jika aku harus terlambat dan mengisi buku absen untuk keterlambatan dan skor untuk minus sekolah bertambah lagi.

Tidak masalah bagiku jikalau harus mengisi skor minus sekolah, namun yang membuatku kepikiran jika aku nanti terlambat harus berhadapan dengan pak dzul yang biasanya anak-anak disekolah beliaulah yang pertama menunggu dipinggir gerbang jikalau ada anak yang terlambat dan melanggar tatib.

Apalagi waktu itu pak dzulkifli dalam sekolah jabatannya sebagai tatib siswa-siswi, sehingga jika ada melanggar beliau akan menindak tegas demi mendidik anak MAN Rengel, aku mengingat itu semua sehingga dalam perjalanan aku langsung mengegas motorku.

Ketika aku sampai tikungan sekolah terlihat sudah kawan-kawan kok tidak ada, akupun tambah merasa was-was pasti itu tandanya siswa sekolah sudah masuk kelas dan pasti sudah mengaji dalam kelas, bahkan sudah berjalan pembelajarannya.

Pas aku masuk sudah berdidii sesosok guru sambil tangannya memegang kayu, langsung aku dipanggil, dan akupun menghentikan kendaraanku dan memarkir disebelahku, lalu akupun berjabat tangan dan menghadapnya.

Terlihat gestur tubuhnya diam dan tenang dan akupun didepannya dan beliaupun belum bicara didepanku, aku langsung mengatakan siap salah pak, aku terlambat. aku mengatakan begitu karena pak dzulhifli ini sering dikenal tegas dan akupun berusaha bicara tegas supaya tidak dihukum secara tegas dalam benak pikiranku.

Lalu beliau berkata padaku didepanku sambil menatap matanya padaku tanpa kedip, irwan kenapa kau terlambat, kamu tahu sendiri kan jika terlambat dan berhadapan denganku ? aku jawab siap pak aku salah.

Setelah itu ternyata ada beberapa kaka kelas 3 diatas angkatanku juga ternyata ada yang datang  terlambat rombongan kardiman namanya, kurang lebih 4 orang dan aku seorang, dalam pikir agak tenang sebab aku dihukum ada temannya. Hehe

Aku dan 4 orang disuruh baris dan pak dzul berada didepan, dengan muka garang dan bicara kalian semua terlambat apapun alasannya kalian sekarang ini terlambat, satu persatu di tanya apa alasannya terlambat ?lalu  ada yang bilang katanya ngopi dulu karena terlambat, ada juga yang bilang karena bangun kesiangan, pas aku ditanya bilang karena membantu orang tua dirumah pak.

Lalu pak dzul bilang kalian ini banyak alasan, aku juga tidak tahu kebenaran alasan kalian semua (ujar tegas). Lalu tak basa-basi bicara bilang kalian kalau terlambat harus mengakui kesalahanmu itu, dan langsung menyuruh kami bersiap-siap membawa motor masing-masing.

Ketika aku dan lainnya sudah siap membawa motor ternyata motornya disuruh mematikan, dan dikasih tahu bahwa disebelah pos itukan ada jalan tanjakan keatas menuju masjid, lalu kau baris motornya berderet dan siap jalankan/tuntun motormu itu keatas dalam keadaan mati lalu setelah sampai keatas turun lagi dan ulangi 5kali, setelah itu kalian semua menghadapku didepan masjid berada dilapangan atas yang terkadang lapangan ini dibuat acara.

Aku dan lainnya memutari sampai empot-empotan sebab kondisi motor mati mendorong keatas lalu sampai turun kebawah, waktu itu motor yang kubawa motor  merk jupiter masih lumayanlah, sedangkan kaka kelas ada yang lebih seru sebab kardiman membawa motor vixion yang lumayan berat mendorongnya.

Aku memutari tangga mendorong motor hingga sampai 5x setelah itu aku segera menghadap pada pak dzulkifli sudah siap menunggu didepan masjid, dan menyuruh kita baris beliau bilang apakah kalian semua sudah mengitari dengan mendorong motor 5x putaran? Aku dan kawan lainnya jawab iya pak sudah 5x.

Beliau instruksi kalian semua siap grakkk.. dan kami semuapun siap sedia kala. dalam benak pikiranku alhamdulillah ini kupikir sanksi sudah selesai dan akan kembali ke kelas masing-masing, tetapi beliau bilang siap sambil lancangkan tangan berjarak tangan lurus masing-masing dan ternyata kita semua disuruh posisi bersujud.

Dilapangan diatas itulah didepan semua kelas kami terlihat malu campur seru, sebab kami semua disuruh posisi bersujud sambil mendengarkan instruksi dari pak dzulkifli, dan disuruh istighfar 100x, setelah itu barulah disuruh berdiri lagi. Lalu beliau bilang siaaap graakk. (Kupikir inilah kami pasti akan masuk kelas bergabung bersama teman-teman lainnya ketika sudah mengikuti pembelajaran).

Siaapp graak..itulah bunyii beliau dengan keadaan tegas, beliau bicara kalian semua dinyatakan terlambat apapun alasannya itu adalah keterlambatan berarti kalian semua salah, dan kalian semua tahu jika ada murid yang terlambat dan aku sebagai tatibnya akan kuperlakukan sama ujar dengan tegasnya, murid lainnya sering mengenal selain sesosok yang tegas tapi juga karena omongannya jika kalian tidak percaya maka besok ulangin lagi ketermbatan ini, “jika tidak percaya maka coba”.

Setelah kami semua diberi peringatan dan pembelajaran keterlambatan pagi ini maka kami barulah disuruh untuk keruang tatib dan ambil buku absen untuk mengisi pelanggaran/minus ketermbatan, Kita menjawab serempak siap pak. Dan setelah kami mengisi buku pelanggaran barulah kami bisa masuk ke kelas masing-masing, dan akhirnya kau bisa bergabung bersama kawan lainnya.

Itulah cerita seru sekolah di MAN Rengel yang sekarang ini menjadi MAN 2 Tuban, merupakan pembelajaran dan pendidikan karakter serta moral perilaku yang baik sebab sekolah ini cenderung mendidik perilaku yang mengarahh akhlakul karimah.

Menyayangkan sesosok pak dzulkifli yang dulu mendidik menghukum itu sudah tutup usia pada kurun tahun 2014 setelah kami beberapa hari dinyatakan kelulusan sekolah, dan itulah yang menjadi ppelajaran dan kenangan pada sesosok pak dzulkifili yang tegas.

Selasa, 07 Januari 2020

Muntamah Sang Pejuang anak


Gang mangun joyo Desa Pekuwon memang lewatanku setiap hari jika aku harus berpergian, desaku ini meskipun tidak begitu berkembang seperti desa lainnya yang dipenuhi perkembangan industri maju namun desa sering dikenal dengan masyakat mayoritas santri. jika masayarakat lainnya menyebut sebodoh-bodohnhya orang pekuwon masih tetap bisa mengaji.
Muntamah Foto

Masyarakat Desa Pekuwon kota Tuban mayoritas berprofesi sebagai petani termasuk latar belakang bapak dan ibuku, namun menyayangkan aku ditimang sejak kecil belajar menginjakkan kaki ketanah dan belum bisa berjalan lancar aku dikala itu ditinggalkan oleh bapak (Djuri Alm).

Tetanggaku sekitar sering memanggil akrab pada ibuku Muntamah atau yu muntamah dalam bahasa jawa, banyak orang mengenal ibuku adalah sesosok yang ramah pada tetangga dibuktikan pada sikap setiap harinya kepada siapapun beliau kenal jika bertemu dengan tetangga pasti akan menyapanya dengan sapaan khas orang jawa (ape nondi/mau kemana).

 Keluarga kami mengenal betul sesosok ibu muntamah yang dikenal pula orang yang sederhana, dan pintar dalam mengatur keluarga termasuk pada anak-anaknya, akupun menganggapnya sesosok beliau adalah pejuang pada anak, sebab aku terlahir dari seorang ibu yang hidup sendiri yang membesarkanku tanpa bapak (Alm), meninggal ketika itu aku beranjak belajar berjalan.

Ibu memang dari dahulu sangat menyukai rumah yang dianggap bernilai sejarah perjuangan ketika dibangun bersama-sama sang bapak bahkan menurutnya beliau tidak akan pernah meninggalkan rumah itu mengingat perjuangannya membangun rumah dengan pahit, meski bangunan terlihat sederhana.

Pada suatu kesempatan di tahun baru kemarin 2020 orang suka berjalan-jalan tempat yag mewah bersenang-senang, kupikir aku lebih suka melihat rumah halaman kala aku dilahirkan, karena bisa bercakap-cakap dengan keluarga terlebih pada ibu, senang campur haru mendengar cerita ibu.

Aku sebagai anak yang terahir / bungsu dari 5 saudara, perempuan dua yang sudah tinggal didesa sedangkan aku dan bertiga laki-laki merantau tinggal di kota orang. Karena ada beberapa keperluanlah aku meluangkan waktu untuk pulang ketanah halaman,

Kesempatan itulah aku mendengar cerita keluh kesah seorang ibu bercerita perjuangan membesarkan sang anak. jika kalian saat ini dan masa kecilmu sering ditimang-timang dan bersuka cita menghabiskan waktu dengan sang ibu, tetapi ibuku punya cerita yang beda tetapi pilu mengaharukan ketika mengandung anak kedua laki-laki (Muhajir).

 Saat itu ibu mengandung kurang lebih 8 bulan yang hampir keluar dari kandungan menghirup udara segar, dan seharusnya seusia itu seorang ibu haruslah duduk manis sambil menjaga kesehatan untuk memepersiapkan sang bayi keluar, tetapi tidak untuk ibu.

Atas dasar tuntutan ekonomi seorang ibu rela bekerja pada orang untuk mencari sesuap nasi, sedangkan bapak juga bekerja didesa orang saat ini menjadi wilayah lamongan perbatasan dengan tuban, yang harus merantau berminggu-minggu tidak pulang kerumah, bahkan waktu itu makan nasi padi saja sangatlah jarang dan keseringannya memakan nasi kuning terbuat dari jagung alami.

Coba kalian bayangkan jika kalian mendengar keluh kesah sang ibu yang memperjuangkan anak masih dalam kandungan berusia delapan bulan namun sang ibu masih berkerja ditengah-tengah sawah dibawah panas teriknya matahari, tetapi sang ibu masih menikmatinya demi memperjuangkan sang anak.

Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi saat hujan ketika sang ibu disuruh untuk bekerja disawah menanam padi atau tandur dalam istilah jawa, harus berderet-deret ,menancapkan bibit padi sambil memegang perut besar yang sudah hamil kurang lebih 8 bulan.

Bahkan ketika kumendengar cerita ibu, saat mengandung tua hingga saat ibu melahirkan anak kedua tersebut dalam jangka anak berusia 40 hari yang masih berkulit merah harus ditinggalkan karena sebuah kondisi yang mengharuskan untuk bekerja, sedangkan sang bayi dirawat dan didampingi oleh nenek yang kala itu masih hidup.

Atas dasar penuh kesederhanaan latar belakang keluarga, dan atas perjuangan ibu yang begitu jauh kami bersaudara dibesarkan dan harapan sang ibu dulu membersarkan penuh liku, ibu berharap besar kemudian hari kami enam bersaudara dapat hidup lebih baik, dan berharap kepahitan itu cukup dialami oleh orang tua/ibu demi kebaikan dan masa depan anak.