 |
MAN Rengel |
Memang terkadang masa paling banyak kenangan ketika
waktu sekolah, waktu itu aku masih duduk dikelas 2 MAN Rengel yang sebelumnnya belum berganti menjadi MAN 2 Tuban yang
sekarang ini, sebelum aku lulus dan merantau ketanah orang aku masih tinggal
berdua dengan sang ibu dirumah.
Seperti halnya ibu pada umumnhya ketika pagi hari
suasan desa memang seorang ibu disibukkan dengan kegiatan dirumah termasuk
didapur, sebab aku tinggal berdua ibu itulah jika pagi hari aku menyempatkan
membantu ibu dirumah sebelum berangkat sekolah.
Aku masih ingat ketika hari rabo yang harus memakai
seragam batik sekolah MAN Rengel, kurun tahun 2013 aku kelas 2 MAN dan akupun
mengambil jurusan IPS tepatnya dikelas IPS 3. Namun karena waktu itu ibuku
aktivitasnya banyak sehingga aku harus membantunya lebih lama.
Aku melihat jam sudah pukul setengah tujuh, aku
dengan sibuk lalu persiapan untuk berangkat kesekolah, namun karena terburu
sampai menunjukkan waktu jam tujuh kurang 30 menit dan jam 7 harus sudah
disekolah sedangkan rumah ada dibarat yakni Desa Pekuwon lumayan dari jarak
sekolah.
Aku berjabat tangan kepada sang ibu lalu aku
minta pamit untuk berangkat kesekolah, lalu ibupun mengatakan bahwa aku harus
hati-hati meskipun waktu menunjukkan sedang berjalan dan tinggal sedikit waktu
untuk sampai kesekolah.
Merasa tergesa-gesa ketika aku dijalan, dalam benak
pikiranku ini gimana ya jika aku terlambat, jika aku harus terlambat dan
mengisi buku absen untuk keterlambatan dan skor untuk minus sekolah bertambah
lagi.
Tidak masalah bagiku jikalau harus mengisi skor
minus sekolah, namun yang membuatku kepikiran jika aku nanti terlambat harus
berhadapan dengan pak dzul yang biasanya anak-anak disekolah beliaulah yang
pertama menunggu dipinggir gerbang jikalau ada anak yang terlambat dan melanggar
tatib.
Apalagi waktu itu pak dzulkifli dalam sekolah jabatannya
sebagai tatib siswa-siswi, sehingga jika ada melanggar beliau akan menindak
tegas demi mendidik anak MAN Rengel, aku mengingat itu semua sehingga dalam
perjalanan aku langsung mengegas motorku.
Ketika aku sampai tikungan sekolah terlihat sudah
kawan-kawan kok tidak ada, akupun tambah merasa was-was pasti itu tandanya
siswa sekolah sudah masuk kelas dan pasti sudah mengaji dalam kelas, bahkan
sudah berjalan pembelajarannya.
Pas aku masuk sudah berdidii sesosok guru sambil
tangannya memegang kayu, langsung aku dipanggil, dan akupun menghentikan
kendaraanku dan memarkir disebelahku, lalu akupun berjabat tangan dan menghadapnya.
Terlihat gestur tubuhnya diam dan tenang dan akupun
didepannya dan beliaupun belum bicara didepanku, aku langsung mengatakan siap
salah pak, aku terlambat. aku mengatakan begitu karena pak dzulhifli ini sering
dikenal tegas dan akupun berusaha bicara tegas supaya tidak dihukum secara
tegas dalam benak pikiranku.
Lalu beliau berkata padaku didepanku sambil menatap
matanya padaku tanpa kedip, irwan kenapa kau terlambat, kamu tahu sendiri kan
jika terlambat dan berhadapan denganku ? aku jawab siap pak aku salah.
Setelah itu ternyata ada beberapa kaka kelas 3
diatas angkatanku juga ternyata ada yang datang terlambat rombongan kardiman namanya, kurang
lebih 4 orang dan aku seorang, dalam pikir agak tenang sebab aku dihukum ada
temannya. Hehe
Aku dan 4 orang disuruh baris dan pak dzul berada
didepan, dengan muka garang dan bicara kalian semua terlambat apapun alasannya
kalian sekarang ini terlambat, satu persatu di tanya apa alasannya terlambat
?lalu ada yang bilang katanya ngopi dulu
karena terlambat, ada juga yang bilang karena bangun kesiangan, pas aku ditanya
bilang karena membantu orang tua dirumah pak.
Lalu pak dzul bilang kalian ini banyak alasan, aku
juga tidak tahu kebenaran alasan kalian semua (ujar tegas). Lalu tak basa-basi
bicara bilang kalian kalau terlambat harus mengakui kesalahanmu itu, dan
langsung menyuruh kami bersiap-siap membawa motor masing-masing.
Ketika aku dan lainnya sudah siap membawa motor ternyata
motornya disuruh mematikan, dan dikasih tahu bahwa disebelah pos itukan ada
jalan tanjakan keatas menuju masjid, lalu kau baris motornya berderet dan siap
jalankan/tuntun motormu itu keatas dalam keadaan mati lalu setelah sampai keatas
turun lagi dan ulangi 5kali, setelah itu kalian semua menghadapku didepan
masjid berada dilapangan atas yang terkadang lapangan ini dibuat acara.
Aku dan lainnya memutari sampai empot-empotan sebab
kondisi motor mati mendorong keatas lalu sampai turun kebawah, waktu itu motor
yang kubawa motor merk jupiter masih
lumayanlah, sedangkan kaka kelas ada yang lebih seru sebab kardiman membawa
motor vixion yang lumayan berat mendorongnya.
Aku memutari tangga mendorong motor hingga sampai 5x
setelah itu aku segera menghadap pada pak dzulkifli sudah siap menunggu didepan
masjid, dan menyuruh kita baris beliau bilang apakah kalian semua sudah
mengitari dengan mendorong motor 5x putaran? Aku dan kawan lainnya jawab iya
pak sudah 5x.
Beliau instruksi kalian semua siap grakkk.. dan kami
semuapun siap sedia kala. dalam benak pikiranku alhamdulillah ini kupikir
sanksi sudah selesai dan akan kembali ke kelas masing-masing, tetapi beliau
bilang siap sambil lancangkan tangan berjarak tangan lurus masing-masing dan
ternyata kita semua disuruh posisi bersujud.
Dilapangan diatas itulah didepan semua kelas kami terlihat
malu campur seru, sebab kami semua disuruh posisi bersujud sambil mendengarkan
instruksi dari pak dzulkifli, dan disuruh istighfar 100x, setelah itu barulah
disuruh berdiri lagi. Lalu beliau bilang siaaap graakk. (Kupikir inilah kami
pasti akan masuk kelas bergabung bersama teman-teman lainnya ketika sudah
mengikuti pembelajaran).
Siaapp graak..itulah bunyii beliau dengan keadaan
tegas, beliau bicara kalian semua dinyatakan terlambat apapun alasannya itu
adalah keterlambatan berarti kalian semua salah, dan kalian semua tahu jika ada
murid yang terlambat dan aku sebagai tatibnya akan kuperlakukan sama ujar dengan
tegasnya, murid lainnya sering mengenal selain sesosok yang tegas tapi juga karena
omongannya jika kalian tidak percaya maka besok ulangin lagi ketermbatan ini, “jika
tidak percaya maka coba”.
Setelah kami semua diberi peringatan dan pembelajaran
keterlambatan pagi ini maka kami barulah disuruh untuk keruang tatib dan ambil
buku absen untuk mengisi pelanggaran/minus ketermbatan, Kita menjawab serempak
siap pak. Dan setelah kami mengisi buku pelanggaran barulah kami bisa masuk ke
kelas masing-masing, dan akhirnya kau bisa bergabung bersama kawan lainnya.
Itulah cerita seru sekolah di MAN Rengel yang
sekarang ini menjadi MAN 2 Tuban, merupakan pembelajaran dan pendidikan
karakter serta moral perilaku yang baik sebab sekolah ini cenderung mendidik
perilaku yang mengarahh akhlakul karimah.
Menyayangkan sesosok pak dzulkifli yang dulu mendidik
menghukum itu sudah tutup usia pada kurun tahun 2014 setelah kami beberapa hari
dinyatakan kelulusan sekolah, dan itulah yang menjadi ppelajaran dan kenangan
pada sesosok pak dzulkifili yang tegas.