Senin, 13 Januari 2020

Siswa MAN Rengel Punya Cerita unik

MAN Rengel

Memang terkadang masa paling banyak kenangan ketika waktu sekolah, waktu itu aku masih duduk dikelas 2 MAN Rengel yang sebelumnnya  belum berganti menjadi MAN 2 Tuban yang sekarang ini, sebelum aku lulus dan merantau ketanah orang aku masih tinggal berdua dengan sang ibu dirumah.

Seperti halnya ibu pada umumnhya ketika pagi hari suasan desa memang seorang ibu disibukkan dengan kegiatan dirumah termasuk didapur, sebab aku tinggal berdua ibu itulah jika pagi hari aku menyempatkan membantu ibu dirumah sebelum berangkat sekolah.

Aku masih ingat ketika hari rabo yang harus memakai seragam batik sekolah MAN Rengel, kurun tahun 2013 aku kelas 2 MAN dan akupun mengambil jurusan IPS tepatnya dikelas IPS 3. Namun karena waktu itu ibuku aktivitasnya banyak sehingga aku harus membantunya lebih lama.

Aku melihat jam sudah pukul setengah tujuh, aku dengan sibuk lalu persiapan untuk berangkat kesekolah, namun karena terburu sampai menunjukkan waktu jam tujuh kurang 30 menit dan jam 7 harus sudah disekolah sedangkan rumah ada dibarat yakni Desa Pekuwon lumayan dari jarak sekolah.

Aku berjabat tangan kepada sang ibu lalu aku minta pamit untuk berangkat kesekolah, lalu ibupun mengatakan bahwa aku harus hati-hati meskipun waktu menunjukkan sedang berjalan dan tinggal sedikit waktu untuk sampai kesekolah.

Merasa tergesa-gesa ketika aku dijalan, dalam benak pikiranku ini gimana ya jika aku terlambat, jika aku harus terlambat dan mengisi buku absen untuk keterlambatan dan skor untuk minus sekolah bertambah lagi.

Tidak masalah bagiku jikalau harus mengisi skor minus sekolah, namun yang membuatku kepikiran jika aku nanti terlambat harus berhadapan dengan pak dzul yang biasanya anak-anak disekolah beliaulah yang pertama menunggu dipinggir gerbang jikalau ada anak yang terlambat dan melanggar tatib.

Apalagi waktu itu pak dzulkifli dalam sekolah jabatannya sebagai tatib siswa-siswi, sehingga jika ada melanggar beliau akan menindak tegas demi mendidik anak MAN Rengel, aku mengingat itu semua sehingga dalam perjalanan aku langsung mengegas motorku.

Ketika aku sampai tikungan sekolah terlihat sudah kawan-kawan kok tidak ada, akupun tambah merasa was-was pasti itu tandanya siswa sekolah sudah masuk kelas dan pasti sudah mengaji dalam kelas, bahkan sudah berjalan pembelajarannya.

Pas aku masuk sudah berdidii sesosok guru sambil tangannya memegang kayu, langsung aku dipanggil, dan akupun menghentikan kendaraanku dan memarkir disebelahku, lalu akupun berjabat tangan dan menghadapnya.

Terlihat gestur tubuhnya diam dan tenang dan akupun didepannya dan beliaupun belum bicara didepanku, aku langsung mengatakan siap salah pak, aku terlambat. aku mengatakan begitu karena pak dzulhifli ini sering dikenal tegas dan akupun berusaha bicara tegas supaya tidak dihukum secara tegas dalam benak pikiranku.

Lalu beliau berkata padaku didepanku sambil menatap matanya padaku tanpa kedip, irwan kenapa kau terlambat, kamu tahu sendiri kan jika terlambat dan berhadapan denganku ? aku jawab siap pak aku salah.

Setelah itu ternyata ada beberapa kaka kelas 3 diatas angkatanku juga ternyata ada yang datang  terlambat rombongan kardiman namanya, kurang lebih 4 orang dan aku seorang, dalam pikir agak tenang sebab aku dihukum ada temannya. Hehe

Aku dan 4 orang disuruh baris dan pak dzul berada didepan, dengan muka garang dan bicara kalian semua terlambat apapun alasannya kalian sekarang ini terlambat, satu persatu di tanya apa alasannya terlambat ?lalu  ada yang bilang katanya ngopi dulu karena terlambat, ada juga yang bilang karena bangun kesiangan, pas aku ditanya bilang karena membantu orang tua dirumah pak.

Lalu pak dzul bilang kalian ini banyak alasan, aku juga tidak tahu kebenaran alasan kalian semua (ujar tegas). Lalu tak basa-basi bicara bilang kalian kalau terlambat harus mengakui kesalahanmu itu, dan langsung menyuruh kami bersiap-siap membawa motor masing-masing.

Ketika aku dan lainnya sudah siap membawa motor ternyata motornya disuruh mematikan, dan dikasih tahu bahwa disebelah pos itukan ada jalan tanjakan keatas menuju masjid, lalu kau baris motornya berderet dan siap jalankan/tuntun motormu itu keatas dalam keadaan mati lalu setelah sampai keatas turun lagi dan ulangi 5kali, setelah itu kalian semua menghadapku didepan masjid berada dilapangan atas yang terkadang lapangan ini dibuat acara.

Aku dan lainnya memutari sampai empot-empotan sebab kondisi motor mati mendorong keatas lalu sampai turun kebawah, waktu itu motor yang kubawa motor  merk jupiter masih lumayanlah, sedangkan kaka kelas ada yang lebih seru sebab kardiman membawa motor vixion yang lumayan berat mendorongnya.

Aku memutari tangga mendorong motor hingga sampai 5x setelah itu aku segera menghadap pada pak dzulkifli sudah siap menunggu didepan masjid, dan menyuruh kita baris beliau bilang apakah kalian semua sudah mengitari dengan mendorong motor 5x putaran? Aku dan kawan lainnya jawab iya pak sudah 5x.

Beliau instruksi kalian semua siap grakkk.. dan kami semuapun siap sedia kala. dalam benak pikiranku alhamdulillah ini kupikir sanksi sudah selesai dan akan kembali ke kelas masing-masing, tetapi beliau bilang siap sambil lancangkan tangan berjarak tangan lurus masing-masing dan ternyata kita semua disuruh posisi bersujud.

Dilapangan diatas itulah didepan semua kelas kami terlihat malu campur seru, sebab kami semua disuruh posisi bersujud sambil mendengarkan instruksi dari pak dzulkifli, dan disuruh istighfar 100x, setelah itu barulah disuruh berdiri lagi. Lalu beliau bilang siaaap graakk. (Kupikir inilah kami pasti akan masuk kelas bergabung bersama teman-teman lainnya ketika sudah mengikuti pembelajaran).

Siaapp graak..itulah bunyii beliau dengan keadaan tegas, beliau bicara kalian semua dinyatakan terlambat apapun alasannya itu adalah keterlambatan berarti kalian semua salah, dan kalian semua tahu jika ada murid yang terlambat dan aku sebagai tatibnya akan kuperlakukan sama ujar dengan tegasnya, murid lainnya sering mengenal selain sesosok yang tegas tapi juga karena omongannya jika kalian tidak percaya maka besok ulangin lagi ketermbatan ini, “jika tidak percaya maka coba”.

Setelah kami semua diberi peringatan dan pembelajaran keterlambatan pagi ini maka kami barulah disuruh untuk keruang tatib dan ambil buku absen untuk mengisi pelanggaran/minus ketermbatan, Kita menjawab serempak siap pak. Dan setelah kami mengisi buku pelanggaran barulah kami bisa masuk ke kelas masing-masing, dan akhirnya kau bisa bergabung bersama kawan lainnya.

Itulah cerita seru sekolah di MAN Rengel yang sekarang ini menjadi MAN 2 Tuban, merupakan pembelajaran dan pendidikan karakter serta moral perilaku yang baik sebab sekolah ini cenderung mendidik perilaku yang mengarahh akhlakul karimah.

Menyayangkan sesosok pak dzulkifli yang dulu mendidik menghukum itu sudah tutup usia pada kurun tahun 2014 setelah kami beberapa hari dinyatakan kelulusan sekolah, dan itulah yang menjadi ppelajaran dan kenangan pada sesosok pak dzulkifili yang tegas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar